Share

Bab 21 Firasat

Nada dering, yang menandakan ada panggilan masuk dari ponselnya, membuyarkan lamunan Mila. Wanita itu perlahan bangkit dari duduk dengan berpegangan pinggiran ranjang. Diraihnya tas yang tergeletak di ranjang lalu mengambil ponsel yang ada di dalam. Nama Nadia tertera di layar ponsel.

"Assalamualaikum, Nad. Ada apa?" Mila berkata setelah telepon tersambung. Dia berusaha berkata dengan wajar, tetapi suara seraknya takbisa disembunyikan.

Suara parau Mila, khas orang selesai menangis, membuat Nadia cemas. "Wa'alaikumsalam. Lu kenapa? Kenapa suara lu kayak orang habis nangis? Jangan-jangan, suami lu udah pulang dan berulah, ya?"

"Ah, enggak, kok, Nad. Hanya teringat kembali dengan calon anakku yang telah tiada." Mila tidak berkata jujur karena takut membuat Nadia khawatir.

Di seberang telepon, terdengar suara desahan. Nadia takbisa berkata-kata, hanya mampu menghela napas panjang.

Mila kembali bertanya, "Oh, iya, ada apa kamu menelepon?"

"Nggak da papa. Gue cuman mo mastiin aja kalo lu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status