Share

Malaikat Tak Bersayap

Suasana di dapur yang semula terasa canggung, kini secara perlahan memudar. Kedua orang yang selalu dipertemukan dalam keadaan yang tidak mengenakkan itu terlihat tenang mengerjakan aktivitasnya. Mereka membuat roti terbaik untuk di jual di tokonya.

Mahesa mencubit salah satu roti yang dibuat Anggita yang baru saja ke luar dari pemanggang. Setelah meniupnya beberapa kali hingga makanan itu hangat, laki-laki bertubuh atletis itu memasukkan ke dalam mulutnya. Dengan perlahan dia mengunyah untuk mendapatkan rasa yang terdapat dalam roti itu.

Sementara Anggita sedang harap-harap cemas menunggu komentar dari Mahesa. Meski ia yakin tidak ada masalah dengan roti buatannya. Namun tetap saja ia takut rasa atau tektur yang terdapat dari roti itu kurang baik hasilnya.

"Ini, enak. Rasa dan tekstur kelembutannya, pas." Mahesa berkomentar setelah ia menelan roti yang ada di dalam mulutnya.

Semburat senyum sumringah terukir di bibir tipis milik A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status