Share

BAB 42 Malu-Malu Kucing

Bima memang sengaja melakukan ini, dia sangat senang bisa mengekpresikan kebahagiaannya bersama Dara. Dilihat banyak orang seperti ini memang tujuannya agar semua tahu kalau Bima sangat mencintai Dara.

“Aku malu, tahu tidak,” bisik Dara.

“Kenapa harus malu, aku saja senang sekali,” balas Bima.

“Kamu jahat,” ucap Dara lalu mendorong tubuh Bima. Dia segara berlari ke kamarnya.

“Alah malu-malu kucing,” ledek Bima.

Brian melotot ke arah ayahnya. Dia tidak terima Dara menjadi lari ke kamar mengunci pintu, dia berpikir kalau Dara sedang sedih karena ulah anaknya. Brian paling tidak suka kalau Dara sedih, dia seperti ingin bertempur dengan Ayahnya saat ini.

“Ayah!” seru Brian.

“Ada apa?” tanya Bima.

“Aku benci ayah,” jawab Brian sambil berkacak pinggang.

“Kenapa bisa kamu benci ayah,” balas Bima.

“Karena Ayah membuat Tante Dara jadi sedih,” bentak Brian.

Bima menyunggingkan senyuman, tampaknya Brian mulai agresif dan tidak bisa melihat Dara sedih atau ada yang melukainya. Bima sangat senang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status