Share

Dongeng Tragis

Fjola kembali ke istana dengan mengendap-endap. Meski yakin tak akan ada yang bangun selarut itu, tetap saja dia takut ketahuan. Ia tak tahu hukum di negeri tersebut. Saat membuka pintu demi pintu, melewati lorong demi lorong yang sepi, jantung gadis itu berdetak lebih kencang, apalagi ketika mendengar langkah kaki penjaga yang sedang berpatroli. Meskipun demikian, dia merasa senang.

Ketika membuka pintu kamar, ia baru merasa aman. Segera, Fjola mengembuskan napas lega.

“Bagus, ya!” suara Ishak terdengar memecah keheningan.

Fjola terkesiap. Perlahan, ia menoleh. Ia menatap Ishak berdiri di belakang bayang-bayang sudut kamarnya. Tubuhnya yang tinggi disandarkan ke tembok, kakinya disilangkan. Tangannya bersedekap.

“Aku .... Aku ... anu ... aku dari kamar mandi.” Fjola tergagap. Gadis itu mengusap-usap tengkuknya dengan gelisah. Ia menggigit bibir bawahnya.

Dalam keremangan, Fjola dapat melihat alis pelay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Farah Diina
Semangat Bang Ishak, ternyata dirimu cuma bawel doang, enggak jahat
goodnovel comment avatar
Kikiw
ya miris juga sih Rajanya. giliran dah kehilangan anak baru ngorbanin orang lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status