Share

Bab 25. Seleksi Alami

Setelah beberapa jam mereka menunggu di dalam ruangan.

"Tuan, berapa lama lagi kami harus menunggu? Apa tuan Astin belum juga datang?" tanya seorang wanita berseru kepada pria yang berdiri di depan mereka untuk berjaga.

Pria berkacamata hitam itu menoleh ke arahnya.

"Tunggu saja!" jawabnya tanpa mengubah posisi siap dan tegap tubuhnya.

"Sudah tiga jam kami menunggu. Berapa lama lagi seleksinya dimulai?" Yang lain menimpali.

"Kalau kamu tidak mau menunggu, maka pergi saja!" jawab pria lainnya dengan suara tegas.

"Huh!"

Bukan hanya satu, dua atau tiga wanita saja yang mulai mendengus kesal, bosan dan jenuh menunggu. Suara mereka pun kembali terdengar berisik bersahutan seperti kumpulan serangga. Mereka mengeluh satu sama lain, ada juga yang mulai hilang kesabarannya.

"Aku rasa kita hanya dipermainkan saja oleh orang kaya."

Salah satu wanita bangkit dari duduknya dengan wajah kesal. Dia merasa Astin dan keluarganya telah mempermainkan mereka dengan membiarkan mereka menunggu lama tanpa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status