Share

Jerat Gairah Paman Kekasihku
Jerat Gairah Paman Kekasihku
Penulis: Creative Words

Bab 1 - Menikahi Pria Koma

“Ibu tirimu memiliki utang besar, dan satu-satunya cara melunasi utang ini adalah dengan menikahi pamanku.”

Elisa tercengang, tidak mampu percaya dengan ucapan Alex, sang kekasih.

Menikah dengan paman sang kekasih untuk melunasi utang ibu tirinya? 

Omong kosong macam apa ini?!

“Utang wanita itu tidak ada hubungannya denganku! Kenapa jadi aku yang menanggungnya?!” sergah Elisa. “Kenapa juga malah kamu yang repot-repot mengabarkanku mengenai hal ini?!”

Alex menggenggam tangan Elisa, berusaha menenangkannya. “Ibu tirimu menjadikanmu jaminan jikalau dia tidak bisa mengembalikan uang yang telah dia pinjam.”

“Apa katamu?” Elisa terbengong, tidak mampu memercayai hal yang baru saja dia dengar.

Kepala Alex mengangguk, ekspresi tidak berdaya terpasang di wajahnya. “Mengetahui hal ini, aku berniat untuk membantu membayarkan utang ibu tirimu. Akan tetapi …,” dia menggertakkan giginya, merasa sangat malu. “... jumlahnya terlalu besar.”

Alex cepat-cepat mengangkat kepalanya.

“Oleh karena itu, aku mencarikan jalan keluar untukmu, dan itu dengan menikahi pamanku!” ucap pria itu dengan tegas. “Sebelumnya, nenekku mengatakan bahwa dia bersedia membayar mahal kepada siapa pun yang bersedia menikahi pamanku, tapi wanita mana yang bersedia menikahi pria yang sebentar lagi akan meninggal?”

Mata Elisa menatap Alex dengan wajah marah. “Lalu, kamu kira aku rela?!” Dia menepiskan tangan Alex yang menggenggamnya. “Apa kamu sendiri rela melihat kekasihmu menikah dengan pamanmu sendiri?”

“Elisa, berpikirlah dengan kepala dingin. Ini adalah jalan keluar yang sempurna,” bujuk Alex. “Kamu cukup menemani pamanku di hari-hari terakhirnya. Setelah Paman pergi, bukan hanya hartanya bisa berakhir di tangan kita, tapi kita juga bisa menikah. Itu akhir yang lebih baik dibandingkan kamu diberikan kepada rentenir yang mungkin saja menjualmu ke pria hidung belang!”

Elisa tak bisa berkata-kata. Ide sang kekasih terlalu gila!

Akan tetapi, situasi Elisa tidak menguntungkan. Dirinya tidak punya pilihan. Ucapan Alex memang benar, menikahi paman Alex, Stevan Wijaya, memang adalah jalan keluar yang paling sempurna.

Menepis kenyataan kondisi keuangan keluarganya yang buruk, Elisa juga tidak pernah bisa menolak permintaan kekasihnya. Cintanya yang terlalu dalam membuatnya seakan bodoh bila dihadapkan dengan Alex. 

Alhasil … sesuai rencana, Elisa berakhir menjadi istri sah Stevan Wijaya. 

Tidak ada perayaan, tidak ada pesta, hanya penyerahan singkat dokumen dan akta pernikahan.

Semua berlalu begitu cepat, Elisa sampai merasa semua begitu tidak nyata saat dirinya pergi meninggalkan kantor catatan sipil dengan akta pernikahan miliknya. 

Di dalam taksi, Elisa menatap cincin berlian di jari manisnya. Senyuman pahit terpasang di wajahnya. “Kamu memang gila, Elisa,” makinya sambil menggigit bibir.

Semakin lama dia memikirkan mengenai kenyataan dirinya sudah menikah, Elisa menjadi semakin kacau. Hal tersebut membuatnya memejamkan mata sesaat sebelum akhirnya membuang wajah dan menatap ke luar jendela taksi.

Sambil menarik napas dalam-dalam, dia berusaha menenangkan diri selagi membayangkan bagaimana cara yang tepat untuk berhadapan dengan nenek Alex nanti, wanita yang sekarang menyandang status sebagai mertuanya.

Namun, saat Elisa sibuk memikirkan hal itu, mendadak matanya terbelalak kala melihat sosok yang familiar di pinggir jalan.

“Pak, berhenti!” teriaknya kepada sopir taksi, menyebabkan mobil berhenti tiba-tiba.

Elisa memerhatikan sosok yang berjalan di pinggir jalan sembari merangkul seorang wanita dengan mesra.

“Alex?” gumamnya, yakin yang dia lihat adalah sosok sang kekasih. 

Namun, apa yang pria itu lakukan dengan begitu mesra bersama seorang gadis asing?!

Melihat Alex masuk ke sebuah restoran bersama gadis tersebut, Elisa bergegas turun dari mobil setelah membayar sang sopir. Dia melesat masuk ke restoran untuk memastikan apa dan siapa yang sebenarnya dia lihat.

Matanya yang tajam mengamati sekitar restoran.

Lalu, dia pun melihat sosok itu, sosok sang kekasih yang duduk berhadapan dengan seorang wanita selagi melihat-lihat menu makanan.

Elisa memanfaatkan momen itu untuk melewati keduanya dan menempati sebuah kursi kosong tak jauh dari mereka. Dia ingin memastikan apa hubungan keduanya!

“Pilihlah makanan apa pun yang kamu inginkan, Sayang.”

Detak jantung Elisa seolah terhenti detik itu juga. Alex memanggil wanita itu dengan sebutan ‘sayang’?

“Apa pun? Sungguh?” balas wanita yang wajahnya belum sempat Elisa lihat.

“Tentu saja. Anggap sebagai perayaan karena rencana kita menikahkan Elisa dengan Stevan sudah berhasil.”

DEG!

Apa dia bilang?’ Elisa menautkan alisnya.

Wanita yang bersama Alex itu terkikik geli. “Tega sekali kamu menumbalkan kekasihmu sendiri. Kamu benar-benar jahat, Alex.”

Bukannya marah, Alex justru tergelak di tempatnya. Dia sama sekali tidak tersinggung dengan cemoohan itu.

Dengan acuh tak acuh, Alex justru membela dirinya dengan nada menggoda, “Aku tidak kalah jahat dibandingkan kamu dan ibumu! Menghabiskan uang yang begitu besar dan menggunakan orang lain untuk melunasinya. Sungguh tega kamu sebagai adik, Stella.”

Seketika, dunia Elisa terasa runtuh.

Stella … itu adalah nama adik tirinya!

Mendengar hal itu, Elisa langsung mengepalkan tangannya. Amarah menggebu dalam dirinya.

Jadi, ini semua jebakan? Alex beserta ibu dan adik tiri Elisa menipunya untuk menikahi Stevan?!

Tidak … bahkan utang yang disebut-sebut sebagai utang keluarga itu ternyata adalah utang ibu tirinya dan Stella?!

Dengusan terdengar dari sisi Stella. “Tidak sudi aku menganggapnya kakak. Dia hanya kakak tiri yang dibawa ayahku dari pernikahan pertamanya. Aku tidak memiliki ikatan khusus dengannya. Bahkan, ayahku sendiri menganggapnya sangat tidak berguna.”

Tangan Elisa mengepal erat. Hatinya merasa hancur berkeping-keping ketika mengetahui kenyataan mengerikan ini!

Cintanya kepada keluarga begitu besar, tapi ternyata semuanya hanya dianggap sampah. Bukan hanya itu, ayah kandungnya sendiri tahu mengenai semua hal ini dan hanya diam saja melihat dirinya dipergunakan sebagai alat pelunasan utang!

Bajingan! Alex adalah seorang bajingan! Dan adik tirinya, Stella, dia sama busuknya!

Mengenai ayah kandung dan ibu tirinya? Keduanya adalah makhluk tidak punya hati!

Elisa tidak rela! Dia benci! Namun, melabrak dua orang di belakangnya sama sekali tidak berguna. Dia harus menyusun sebuah rencana!

Menahan amarah di dada, Elisa meninggalkan restoran itu dan berpura-pura tidak mengetahui kebusukan Alex.

Dengan mata diselimuti amarah mendalam, Elisa bersumpah dalam hatinya, ‘Karena yang kalian inginkan adalah harta dan kuasa dari Keluarga, maka itulah yang akan aku rebut dari kalian!’

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Halima Attamimmy
sangat menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status