Share

41: Rumah Yang Tidak Aman Untuk Mawar

PLAK! Satu tamparan yang amat memekakkan telinga. Sebelah pipi Iqbal merah, lelaki itu diam. PLAK! Abizar menamparnya sekali lagi, membuat Iqbal menyeringai sinis.

Abizar menggulung lengan kemejanya, “jika ingin memotong tangan Mawar, potong saja tanganku. Karena aku yang bertanggung jawab atasnya. Jika dia melakukan sesuatu, lemparkan semua hukumannya padaku! Akan kuterima.”

“Tak ada hukum Islam, perbuatan pelayan ditanggung oleh majikan. Jika pelayanmu yang mencuri, tangannya yang harus dipotong, bukan kamu.” Dengan santai Iqbal mengatakannya.

Abizar geram, diliriknya Mawar yang ditenangkan oleh Malik. Mawar takut saat Abizar sebelumnya menggulung kemeja lengannya sendiri. Saat Mawar menanyakan kepada Malik apa yang terjadi, Malik enggan mengartikannya.

“Pelayan mana yang bilang tadi siang Mawar masuk kamar Ashya!?” Abizar berteriak.

Awalnya sunyi, hingga seorang perempuan dipaksa berdiri oleh teman-temannya. &

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status