Share

Permohonan Barra

"Barra ...."

Kara terpaksa lebih dulu memberikan jarak, setelah merasa tak mampu menahan gejolak aneh yang tiba-tiba muncul di hatinya. Wanita itu kini tak berani lagi menatap langsung kedua netra coklat milik Barra, seiring dengan degup jantung yang semakin berdetak cepat.

"Kara, maafkan aku!" Barra meraih cepat kedua tangan Kara yang ada di hadapannya, dengan kedua netra tajamnya yang terlihat begitu memohon. "Kau tidak perlu menghindariku seperti ini, aku—"

"Aku tidak menghindar darimu, Barra. Aku hanya berperilaku seperti biasa," kilah Kara pelan seraya beranjak menjauh.

Barra mengusap wajahnya gusar. Ia tentu tak bisa terus merasa seperti ini, sehingga langsung memutuskan untuk membututi wanita itu ke arah dapur.

Di sepanjang harinya tadi, Barra memang terus kepikiran dengan Kara. Ia terus saja terbayang-bayang dengan perubahan sikap ibu satu anak itu, sehingga hampir membuat beberapa pekerjaannya tadi di kantor menjadi kacau.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status