Share

Anggap Saja Kencan

Kalila terhenyak ketika ia yang sedang duduk bersila di kursi tinggi meja kitchen island merasakan sebuah pelukan dari arah belakang di susul kecupan pada tengkuknya.

Kalila jadi menyesal mengikat rambutnya seperti bun.

Aroma mascullin dari parfum exclusive yang menembus indra penciuman Kalila memberitaunya siapa yang sudah kurangajar memeluk dari belakang.

Selain itu, siapa lagi kalau bukan King yang berani memeluknya seperti ini.

“Hai Angel eyes, miss you so badly,” bisik King di telinga Kalila.

Hembusan nafasnya membuat Kalila meremang jantungnya mulai menggila di dalam sana.

“Kenapa kamu bisa masuk?” Kalila bertanya dingin.

“Entahlah ... sebelum aku membuka pintu, pintu itu sudah terbuka sendiri mempersilahkanku masuk,” balas King lalu duduk di samping Kalila.

Bibir sensual Kalila mencebik disusul dengan decakan lidah King.

“Demi Tuhan, Kalila! Jangan memancingku,” ujar King gemas.

“Memancing apa?”

“Bibir itu ... jangan pernah mencebik di depan pria manapun!” King berseru memer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status