Share

Bab 8.2 | Drama Rumah Tangga

Iskha masih menangis di gendongan bocah laki-laki itu. Tampaknya ia tak peduli, yang penting ia pulang dalam keadaan bersih dari lumpur karena pasti orangtuanya bakalan marah kalau melihat ia kotor seperti sekarang ini.

“Iskha, diem dong. Masa’ nangis melulu dari tadi?” bujuk Faiz. “Ntar aku kasih pisang goreng deh.”

Iskha menggeleng. “Nggak mau.”

“Trus apa dong biar kamu diem. Kita udah dapet kedelai nih, ntar kita bakar sama-sama,” bujuk Faiz sekali lagi.

Iskha menggeleng-geleng. “Nggak mau.”

“Halah, makin bawel aja sih kau ini,” gerutu Faiz.

“Bakso, semangkok. Baksonya Pak Udin,” ucap Iskha.

Faiz terkejut. “Lho, kok bakso?”

“Pokoknya bakso kalau nggak kita nggak temenan lagi,” ancam Iskha. “Faiz jahat!”

Saphira tertawa. “Ayo, aku juga minta bakso. Dasar anak iseng, kalau nggak awas besok!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status