Share

Bab 42 : Pernikahan

Aku menghela napas mendengarnya. Rupanya dia dan Nayara memang sudah sangat dekat. Sampai hal pribadi mereka tahu. Tiba-tiba aku jadi teringat Isabel. Aku dan dia sama seperti Entin dan Nayara. Entin tampak heran melihatku yang mendadak murung.

“Kamu kenapa?”

Aku menggeleng lalu melihat ke arahnya.

“Aku ngantuk, aku boleh izin tidur nggak?” pintaku.

“Yaudah, kalo gitu aku pulang dulu. Besok kamu main ke rumahku ya. Orang tua aku kangen banget sama kamu,” pinta Entin.

Aku pun mengangguk dengan senyum. Entik lalu buru-buru keluar dari kamar itu. Aku pun merebahkan diri lalu memejamkan mata. Aku baru merasa kalau tubuhku sangat lelah.

Pagi itu, kedua orang tua Rangga datang ke rumah. Ayahnya memang asli orang jepang, terlihat sekali dari tampangnya. Sementara ibunya tampak cantik. Dia terlihat segar dan tampak masih muda. Rambutnya dia biarkan tergerai panjang. Kalau di kampung itu, umur segitu sudah tak pede lagi menguraik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status