Share

ROSMALINA DI JARI MANIS

Egi dan Afi sampai di lantai dua ruko. Berbeda dengan lantai dasar, di ruangan ini sangatlah sepi. Hanya ada suara dialog sinetron dan kucing anggora putih yang tidur di depan pagar tangga.

Ruangan itu lega tanpa sekat. Terdapat TV LED yang menempel di dinding, sofa L yang menghadap TV, meja kaca berkaki pendek, kulkas di sudut ruangan, dispenser, lemari kecil, dan ranjang hitam seperti di tempat pijat atau spa.

Pada salah satu sofa, duduklah seorang pria yang langsung menangkap kedatangan mereka. Pria itu tersenyum lebar, lalu beranjak mendatangi keduanya.

“Halo, Mas!”

Egi mengulurkan tangan kepada pria yang tubuhnya dipenuhi seni warna-warni. Pria itu balas menjabat tangan Egi dengan penuh antusias. Mereka juga membenturkan dada, pelukan ala pria.

“Lama banget enggak main ke sini. Dengar-dengar kesasar di Kalimantan, ya?” Pria berkepala licin itu menepuk-nepuk lengan Egi yang berotot.

“Iya, Mas. Kemarin belum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status