Share

WANITA PANGGILAN

Afi menggendong kardus paket ke kamar. Ketika membuka pintu dia terpegun melihat Egi duduk bersila dengan muka mengeras. Kedua tangannya mengepal di atas paha. Sorot tajam yang menghunus ke arahnya membuat Afi gemetaran.

Apa yang membuat mata itu menyiratkan amarah? Apakah Afi berbuat salah?

“Masuk!” titahnya dingin.

Tersugesti, Afi langsung menutup pintu dan mendatangi pria itu. Dia meletakkan kardus paket di atas nakas, lalu duduk perlahan di bibir ranjang. Sepanjang pergerakannya, mata itu terus mengekorinya dengan ketajaman yang sama.

“Masih sa--”

“Selain kamu, Bu Ani, dan Bu Yati, saya enggak pernah kasih izin perempuan mana pun masuk kamar ini.” Egi memotong tegas. Sorot matanya belum melembut.

Kini Afi menelan ludah. Dia sudah menyadari inti kesalahannya.

Sekarang permasalahannya adalah bagaimana cara meminta maaf kepada Egi? Apakah pria itu akan memaafkannya dengan mudah? Melihat sorot kemar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status