Share

HADIAH PERTENGKARAN

Langit mulai terang. Pemotor pun sudah ramai berlalu-lalang. Beberapa orang bergerumul, mengitari gerobak bubur ayam yang parkir di pinggir jalan. Bukan jalan raya, melainkan jalan kompleks yang luas sehingga kerumunan itu tidak menyebabkan kemacetan.

Melewati orang-orang itu, Afi teringat dengan janji Tiara soal membelikannya bubur terenak di dekat rumah. Sayangnya, wanita itu ingkar. Dia pulang lebih dulu setelah perdebatan mereka berakhir.

Sebenarnya tidak bisa dibilang berakhir. Bahkan belum selesai. Tiara meninggalkannya setelah mengeluarkan sumpah serapah penuh kebencian.

“Egi?”

Afi tersenyum tipis melihat pria yang berjalan di seberang jalan dengan arah yang berlawanan. Tidak seperti biasanya, pria itu membiarkan rambut sebahunya terurai. Tampak berantakan. Namun, hal itu tidak mengurangi tingkat ketampanannya.

“Dari mana, sih?” tanya pria itu dengan suara keras. Garis wajahnya menunjukkan kekesalan tingkat tinggi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status