Share

The hot guy

“Akhirnya pulang juga,” tukas Serena seraya menghempaskan tubuh di sofa ruang TV. Ia bersandar santai.

Romeo hanya tersenyum tipis, ia merapikan buah-buahan ke dalam kulkas. Serena memejamkan mata, ia terkejut saat Romeo ikut duduk disampingnya.

“Mau apa, lo?!” Serena menggeser tubuhnya menjauh dari Romeo.

“Mau elo,” bisik Romeo mencondongkan tubuhnya ke arah Serena yang mendorong wajah Romeo dengan telapak tangan.

“Ngarep!” Serena semakin menjauh posisi duduknya. Romeo hanya tertawa puas melihat Serena panik saat ia dekati.

Keduanya kembali terdiam, menatap layar TV. Akan tetapi hal itu tidak lama karena Serena kembali tampak uring-uringan.

“Meo,” panggilnya pelan.

“Apa?” Romeo duduk memangku bantal sofa.

“Permintaan nyokap gue gimana itu? Lo udah pikirin solusinya? Kita nggak mungkin buat … buat ….”

“Gue tau, kok. Kita masih terus sandiwara. Yaudah lah, Ser, tinggal kasih alasan terus aja. Apa susahnya. Bilang aja emang belum di kasih atau belum rejeki. Selesai.” Romeo sesantai itu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status