Share

Bab 29 Fitnah

Pov Alfa

"Iya benar, bahkan aku bisa melamarnya sekarang juga," ucapku semangat.

Mbak Cantika sudah memukul bahuku karena menurutnya aku telah menakut-nakuti Riyanti.

Apanya yang menakuti, ini saat yang tepat menurutku untuk melamar Riyanti. Sekalian meminta restu kakakku satu-satunya.

"Ri, mau nggak kamu menikah denganku?"

"Al, jangan mencandainya terus!" larang kakakku yang cantik.

Aku minta ijin mbak Cantika mengajak keluar sebentar untuk bicara empat mata dengan Riyanti. Sementara Maria temannya sedang menemani Rafika. Kakakku hanya memasang wajah heran mungkin penasaran padaku berani-beraninya menggoda anak gadis orang.

Aku membawa Riyanti ke taman dekat rumah, dia mengikutiku dengan perasaan cemas seperti mau disidang dosennya.

Jelas bibirku tersenyum sekilas melihat tingkah dan perubahan wajahnya.

Sampai di sebuah kursi di pinggir taman tiba-tiba perasaanku tak enak. 

Duh kenapa jantungku berdebar kencang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status