Bab 35 Menata hati
Pov Riyanti"Sepertinya ada yang mau kamu sampaikan?" "Itu, supervisor memintaku balik ke Leiden seminggu lagi," ucapku lirih karena takut melihat respon mas Alfa.Seketika wajah ceria suamiku berubah menjadi datar. Mas Alfa beranjak dari ranjang menuju kamar mandi. Lama tak kunjung keluar sepertinya dia berniat mandi.Aku keluar kamar menuju dapur membantu ibu menyiapkan sarapan.Sementara mbak Ratih dan suaminya sudah berangkat kerja beberapa menit yang lalu."Mana suamimu, Ti, diajak sarapan sini!" pinta ibuku."Iya Bu, sebentar lagi. Mas Alfa masih mandi," jawabku dengan perasaan masih tak tenang. Ibu ternyata membaca bahasa tubuhku."Kamu kenapa tampak gusar begitu, Ti. Harusnya kamu menampakkan wajah ceria di depan suamimu," saran ibu membuatku tertunduk malu."Yanti harus balik ke Leiden, Bu.""Kapan, mau ke Leiden? Kamu bilang 6 bulan di Indonesia, bukan?" Bapak yang mendengar penuturanku ikut menimpPov authorSampai di penginapan di kota Leiden, Riyanti tidak berhenti menghentakkan kakinya karena kesal dikerjai suaminya sendiri.Flasback on"Lepasin, atau saya berteriak?" gertak Riyanti namun tak menyurutkan niat laki-laki yang berpenampilan preman itu.'Astaghfirullah, apa ini pertanda Mas Alfa tidak tulus memberikan izin padaku,' batin Riyanti meratapi nasib kurang baiknya duduk dengan laki-laki mirip preman."Aku bilang lepasin!" teriak Riyanti untuk kedua kalinya.Laki-laki di sampingnya memang melepaskan tangannya, namun tangan itu tidak kembali pada posisi wajar justru mengalung di leher Riyanti."Mau apa kamu,"cegah Riyanti menghindari posisi rangkulan laki-laki misterius di sampingnya.Karena lelah memikirkan perasaan bersalahnya pada Alfa yang belum hilang membuat Riyanti tertidur selama perjalanan menuju bandara Schipol.Saat terbangun posisi kepala
JODOHKU PAK DOSEN SESION 2 Mengisahkan tentang Sarah seorang mahasiswi jurusan Marketing yang bertemu dengan dosen baru tak lain adalah mantan calon suaminya. Bagaimana kisah menariknya? Simak, yuk. Aku tak percaya kenapa harus bertemu dengannya. Dia dosenku juga mantanku.Lalu bagaimana dengan masa depanku?~Sarah Maharani Putri~ 🍁🍁🍁🍁🍁 Bab 1 Pelayanan plus-plus "Ra, tolong siapkan pelayanan terbaik untuk tamu penting kita di kamar VIP 20F!" "Maksudmu pelayanan kebersihan seperti biasa kan?" tanya gadis manis dengan bulu mata lentik memastikan maksud orang di seberang sana tidak salah. "Iyalah, kamu mikirnya apa, Ra?" "Kali aja kamu nyuruh aku melayani yang plus-plus, aku hajar kamu." Orang di seberang sudah terbahak. "Nggaklah, bisa-bisa aku babak belur sama cewek bersabuk hitam," dengusnya. Gadis itu mengulas senyum meski tidak tampak oleh lawan bicaranya. Sarah Maharani yang biasa dipanggil Ara baru saja ditelpon kepala cleaning service (CS) salah satu hotel terna
JODOHKU PAK DOSENSESION 2 🍁🍁🍁🍁🍁 Bab 2 Ketemu mantan Devandra Mahardika laki-laki tampan, tetapi arogan baru saja datang dari LN untuk mengurus bisnis milik orang tuanya. Dia memilih menginap di hotel berbintang lima sebelum menginjakkan kaki di apartemen mewah yang dibelinya lewat asisten ayahnya. Laki-laki yang baru lulus dengan predikat cumlaude di universitas ternama di Eropa jurusan ekonomi bisnis siap memimpin perusahaan milik ayahnya. "Nico, aku mau menginap di hotel dulu, ke apartemennya besok saja." "Siap, Pak! Hotel bintang lima segera saya reservasikan." "Terima kasih, Nic. Kamu memang asisten terbaik ayahku." "Sama-sama, Pak. Saya siap mendampingi selama Pak Devan memegang kendali perusahaan Mahardika Tech. Group (MTG)." Begitulah asisten ayahnya sekarang bekerja untuk dirinya. Pagi-pagi, Devan sudah meminta Nico ke kamarnya. "Ada apa, Pak? Sepertinya ada masalah serius?" "Kamu kemarin pesan kamar fasilitasnya apa saja, Nic?" Devan posisi berdiri dengan tang
JODOHKU PAK DOSENSESION 2BAB 2B KETEMU MANTAN"Satu hal lagi, kali ini kamu akan dibimbing oleh dosen baru namanya Pak Mahe..., hmm siapa ya, saya agak lupa. Kamu bisa temui beliau di ruang sebelah," ucapnya tegas."Hah? Baik, Pak."Sejatinya, Pak Pram jarang memarahi Sarah karena mahasiswinya ini termasuk mahasiswi yang rajin dan juga cerdas. Hanya saja dia suka ceroboh karena tidak kenal waktu dengan kerja part timenya."Tapi, Pak. Saya sudah nyaman dengan Pak Pram." Sarah mencoba protes tetapi jelas tidak bisa diganggu gugat. Sekali dosen seniornya bilang A, jarang bisa berubah jadi B."Tidak ada tapi, Sarah. Saya ada tugas perjalanan dinas yang menyita waktu. Saya tidak bisa membimbing kamu secara maksimal. Jadi, temui beliau sekarang! Kamu harus bisa berkomunikasi dengan baik sama beliau.""Baik, Pak. Saya ke ruang sebelah."Tok,tok.Sarah merasa jantungnya berdebar karena baru pertama ini mau menemui dosen yang belum pernah dilihat wajahnya.Setelah memberi salam dan dijawab o
JODOHKU PAK DOSEN SESION 2🍁🍁🍁🍁🍁Bab 3 Mantan meresahkanSarah beranjak dari duduknya setelah pamit undur diri. Baru tiga langkah menuju pintu terdengar panggilan yang membuatnya terpaku."Dinda, tunggu!"Deg,'Ckk, kenapa dia harus memanggilku dengan nama itu.' Nama panggilan Dinda hanya diberikan Alfian untuk Sarah.Merasa bukan namanya yang dipanggil, Sarah memilih melangkah lagi menuju pintu keluar."Saya minta berhenti disitu, Ra!"Sarah terpaksa membalikkan badan karena suara dosennya yang menggelegar. Dia tidak enak kalau sampai Pak Pram tahu cara komunikasinya dengan Pak Mahesa kurang baik."Bapak memanggil saya?" Sarah meletakkan jari telunjukknya mengarah ke dadanya dengan sikap dibuat setenang mungkin, meski sebenarnya rasa gelenyar aneh itu tiba-tiba menghinggapi tubuhnya."Memangnya ada orang selain kamu?"Sarah memutar matanya jengah.'Sabar, Ra! Ini di kampus, dia dosenmu bukan mantanmu.' Hati kecilnya menyuruh mengalah.Alfian berdiri dan melangkah mendekati Sara
JODOHKU PAK DOSEN SESION 2 BAB 3B MANTAN MERESAHKAN Tiana mencoba mengintrogasi Sarah yang sudah memudar senyumnya."Eh, kok cemberut? Beliau sibuk ya?"Sarah mengangguk tetapi tetap diam seribu bahasa. Ia hanya memainkan rambut panjangnya dengan jari tangan. Rasa kesalnya terhadap Alfian masih mengganjal di hati. Meresahkan."Lalu siapa gantinya, Ra?" lanjut Aldo dengan mimik penasaran. Tiana pun menunggunya dengan pandangan tak beralih dari Sarah."Dosen baru," ucap Sarah dengan suara lemah. Tiana dan Aldo saling menatap heran. Tidak biasanya Sarah yang ceria dan semangat menjadi kalem dalam hitungan menit. "Eh, tunggu dulu. Kamu dosbingnya Pak Mahesa?" Aldo sudah menganga tak percaya sampai tangan Tiana terpaksa menutup mulutnya. Aldo lantas hanya menyengir kuda. Sementara itu, Sarah justru menyandarkan badannya di pinggiran tiang gazebo sembari memejamkan mata. Ia merenungi nasibnya. Takdir telah mempertemukannya dengan mantan calon suami. Sarah masih memiliki hutang penjela
JODOHKU PAK DOSEN SESION 2 Bab 4A Couple phone number Tiana memicingkan mata, dari kejauhan ada laki-laki tampan yang sedang berjalan menuju gazebo. "Dinda." Deg, "Suara itu," guman Sarah yang seketika berubah tegang. "Maaf, Mas cari siapa ya? Di sini tidak ada yang namanya Dinda," ujar Tiana sesekali tukar pandang antara Alfian dan Sarah. Sementara Sarah yang merasa dipanggil dengan sebutan lain hanya memberi kode dengan telunjuk pada Tiana sambil berbisik. "Pak Mahesa." Mata Tiana membola, pun juga Aldo yang tercengang merasa pacarnya sudah salah memberikan panggilan untuk dosennya. "Ma...maaf Pak Mahesa. Kami belum kenal Bapak jadi tidak tahu kalau Bapak dosen baru." Aldo turun dari gazebo lalu membungkukkan badan memohon maaf untuk Tiana. "Ada yang bisa saya bantu, Pak. Bapak tadi mencari mahasiswi bernama Din..." "Saya mencarinya." Telunjuk Alfian mengarah ke Sarah membuat gadis itu mendadak canggung. "Oh, namanya Sarah Maharani Putri, Pak." "Ya, maksud saya itu. T
JODOHKU PAK DOSEN SESION 2 Bab 4B Couple phone number Sejenak Sarah tertegun, pikirannya terlempar ke masa lalu. Saat dirinya mau menghadapi ujian kelulusan SMA, Alfian mengajarinya belajar dengan telaten. Senyum tersungging di bibirnya sebelum lamunannya dibuyarkan oleh suara deheman. "Jadi gimana, Dinda?" Wajah Sarah tiba-tiba memanas, sudah bisa dipastikan pipinya merona karena panggilan itu. "Pak....?" "Oya, maaf. Gimana, Ra?" "Baik, Pak. Saya usahakan revisi setelah ada hasil dari MTG. Hari ini saya kesana mengambil keputusan diterima atau tidak magangnya." "Oke, nanti kabari saya kalau sudah ada hasilnya. Oya, sudah punya nomer HP saya?" "Maaf, saya belum punya, Pak. Nomernya berapa?" Sarah berucap pelan seakan merasa bersalah telah menghilangkan semua jejak Alfian. Sementara itu Alfian hanya menghembuskan napas kasar. Ternyaya mantannya memang sengaja melupakan dirinya sampai nomer pinsel pun dihapus. Terbesit ide Alfian ingin mengerjai Sarah. "Nomer saya masih sam