Share

Pak Haji

ABDI baru saja selesai menyuapi ibunya siang itu, ketika mendengar salam dari depan. Suara yang begitu ia kenali, juga sangat dikenali oleh sang ibu. Karenanya kedua ibu-anak tersebut jadi saling pandang. Ada rona kekhawatiran pada wajah masing-masing.

"Pak Haji kan ya?" tanya ibu Abdi, setengah berharap suara tersebut bukan milik Haji Sobirin, ayah Atisaya sekaligus calon besannya.

"Iya, Mak. Pak Haji itu," sahut Abdi dengan yakin. "Sebentar ya, Mak. Saya temui Pak Haji dulu. Barangkali ada urusan penting yang mau Pak Haji sampaikan."

"Ya sudah sana," timpal ibunya. "Kalau Pak Haji tanya kabar Mak, bilang saja sudah baikan."

"Iya, Mak," jawab Abdi cepat.

Abdi keluar dari dalam kamar ibunya sambil membawa piring kotor yang barusan dipakai. Karenanya pemuda itu hanya menyahuti salam sembari melongokkan kepala dari ambang pintu yang memisahkan ruang tamu dengan ruang tengah.

Usai menjawab salam, cepat-cepat Abdi menuju ke belakang untuk meleta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status