Share

Bab 38

Aruna membuka matanya dengan perlahan saat merasakan ada seseorang yang mengusap kepalanya. Matanya memicing, berusaha memperjelas penglihatannya. Setelah nyawanya terkumpul, Aruna bisa melihat dengan jelas sosok Arkan di depannya sekarang.

"Sudah bangun?" Kata itulah yang pertama kali Aruna dengar saat dia terbangun dari tidur siangnya. Aruna mengerutkan kening sembari bangun dan duduk di atas ranjang.

"Sejak kapan Mas pulang?" Aruna bertanya seraya menatap sekitar, dan ternyata hari masih siang.

"Sejak tadi. Aku pulang untuk makan siang," jawab Arkan.

"Ini sudah jam makan siang?" tanya Aruna dengan tatapan tak percaya. Arkan pun menganggukkan kepala.

"Kamu tidur sangat nyenyak. Aku tak tega untuk membangunkanmu. Jadi aku bawakan makan siang untukmu," ucap Arkan seraya melihat ke arah meja di dekat sofa. Aruna juga melihat ke arah sana, dan terlihat ada nampan di sana.

"Maafkan aku, Mas. Aku tak menyangka akan tidur lama seperti ini," ucap Aruna.

"Tak masalah." Arkan membalas.

"B
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status