Share

Bab 19 - Kehancuran Maya.

Pov Ibu.

Sudah satu minggu Maya pergi dari rumah, ada rasa sepi yang menyelusup kedalam sanubari. Aku dan Maya begitu kompak, Maya anak penurut dan perhatian kepadaku.

Satu minggu berlalu, selama itu pula sikap Mas Toso menjadi dingin padaku. Dia menganggap aku Ibu yang tak becus mengurus anak.

"Heok ... hoek!" suara Mila terdengar dari kamar mandi. Akhir-akhir ini dia juga terlihat pucat dan cenderung murung.

"Kita berobat ke bidan ya, Mil. Ibu perhatiin kamu sering muntah-muntah. Pasti kamu telat makan ya, jadi magh nya kambuh," tawarku saat Mila ingin menarik kursi yang ada disampingku.

Mila menggeleng lemas, menjatuhkan tubuh diatas kursi menopang wajah dengan kedua tangan.

"Kamu minum obat magh kalau perut mulai terasa sakit, jangan telat makan. Tuh badan makin kurus aja," ucapku sambil mengamati tubuhnya.

Tanpa kata, Mila bangkit dari kursi, berjalan menuju kamarnya.

Ck ... dasar bocah. Diajak berobat kok susahnya minta ampun.

Suara salam Mas Toso terdengar dari luar rumah, gega
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status