Share

Bab 23 - Pilu.

Lantunan ayat Suci alquran menggema disetiap sudut rumah, aku mematung menatap tubuh Mila yang sudah terbujur kaku. Memori tentang Mila berkelebatan didalam kepala, air mata kembali tumpah saat mengingat kebaikannya.

Mila ... dia terkadang membela, disaat Ibu dan Maya memperlakukan buruk terhadapku. Aku masih tak menyangka, hidup Mila berakhir secepat ini.

Mila, dia pasti sangat depresi dengan kehamilannya. Bocah tengik itu pasti tidak mau bertanggung jawab.

Air mata tak berhenti mengalir, dada bergemuruh hebat mengingat kenangan baik terhadapnya.

Dia bahkan pernah bercerita ingin menjadi Dokter ahli kandungan, saat membelai perutku yang masih membuncit hamil Arya. Mata terus memanas, wajah takut dan sedih Mila saat dirumah kembali membayangiku.

"Milaa," bibirku tergerak begitu saja, menyebut namanya.

Perih, sakit dan sedih. Aku tidak terima, Mila meninggal seperti ini.

Hati terus beristigfar, mencoba menguatkan hati dan perasaanku sendiri.

Satu persatu keluarga suami berdatangan, mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nuraeni Rusmana
siang neng
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status