KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUNamun, saat kaki keduanya baru saja masuk ke dalam butik milik Mayang itu ada suara yang membuat langkah keduanya terhenti. "Ck! Kalian yang mau menikah tapi kami yang susah! Dasar benalu!" Siapa lagi kalau bukan suara si Mayang kutu kupret itu. Ayra mencenberutkan wajahnya saat Mayang mengatakan kalau Ayra dan Ibra itu benalu. "Benalu? Siapa yang kamu maksud benalu?" tanya Ibra dengan nada datar. Wajahnya pun sudah terlihat tidak bersahabat. "Eh Mas bukan begitu maksudnya. Yang aku maksud benalu ya wanita yang ada disamping Mas bukan Mas.""Kau menghina Ayra sama saja menghinaku. Sebentar lagi dia akan jadi kakak iparmu. Seharusnya kamu itu menghargai.""Ck! Aku gak akan pernah bisa menerimanya sebagai kakak ipar dan bagian dari keluarga kita. Tidak akan pernah! Sampai kapan pun.""Yasudah kalau begitu sangat terpaksa aku menghentikan pesan baju pengantin dan seragam pernikahan di sini." "Lho kok begitu. Kan Mas sudah janju mau pesan di butikk
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUSekarang silahkan angkat kaki dari rumahku karena aku ada janji bertemu dengan calon suamiku!" "Ayra ayolah, aku tahu kau masih sangat mencintaiku. Kau mendekati Papi mertuaku hanya ingin balas dendam kan? Kalau begitu aku punya penawaran yang bagus untukmu. Aku rasa kamu pasti sangat menyukainya. Gimana? Apa mau dengar apa penawaranku itu padamu?" Karena Ayra penasaran akhirnya Ayra mempersilahkan Fahri untuk mengatakan apa maksud ucapannya itu. "Katakan tidak usah bertele-tele karena aku tidak punya banyak waktu." "Baiklah sepertinya kamu sudah tidak sabar dan aku sangat yakin kalau kamu pasti setuju dengan penawaranku ini. Karena …" "Cepatlah katakan karena aku tidak punya banyak waktu!" sela Ayra karena jengah mendengar Fahri yang terkesan berbelit-belit. Bukannya apa-apa karena Ayra memang sudah ada janji dengan Ibra untuk makan malam pukul 19.00 WIB nanti dan Ayra belum mandi juga bersiap-siap semua gara-gara Fahri. "Bagaimana kalau kamu
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUAku sangat yakin itu, baiklah aku akan bersabar menunggu saat itu tiba hingga pada akhirnya kamu dan aku kembali bersatu menjadi sepasang suami istri yang saling mencintai. Ah, sempurnanya hidupku jika memiliki dua istri yang sangat berguna bagi kehidupanku. Aku akan menjadi seorang raja yang sesungguhnya. Hahahahah!" gumam Fahri dengan senyum yang mengembang sempurna di kedua sudut bibirnya. Drrtt ….Drtttt ….Ponsel milik Fahri bergetar, ia pun sedikit terkejut dan mengambil ponsel yang ia letakkan di dalam laci dashboard mobil yang ditumpanginya Sejak berada di rumah Ayra tadi, Fahri memang belum mengecek ponselnya sama sekali. Ia mengerutkan dahinya dan ternyata Fiona ada menghubunginya hunga 50x panggilan dan itu sukses membuat Fahri terbelalak. "Astaga si monster kutub telepon bisa mampus aku kalau dia tahu sku di sini. Duh kenapa bisa lupa matikan hape sih kan tadi kalau kumatikan bisa alasan habis baterai. Ck!" Fahri mendesah. Ia frustasi
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU I love you Ayyara Kartika." ***Pletak …. "Aww kamu apa-apaan sih Sayang. Kok kepala aku dipukul sih?!" protes Fahri saat ia baru saja masuk ke dalam kamar tapi justru Fiona menyambutnya dengan melempar satu buah botoo kosong bekas skincare miliknya. "Itu masih belum seberapa sama sakitnya hatiku karena kamu sudah tega membohongiku!" pekik Fiona dengan mata melotot tentu saja Fahri mendadak bingung mendengar ucapan Fiona yang menuduhnya telah berbohong itu. "Maksud kamu apa sih, Dek? Siapa yang membohongimu? Aku sedikit pun atau sekalipun gak pernah membohongimu," sanggah Fahri pada Fiona dengan tatapan yang masih bingung. Fiona mencebik dan ia kembali melemparkan botol kosong skincare lainnya ke arah Fahri tapi kali ini Fahri bisa menghindarinya. "Kamu kenapa sih? Aku pulang-pulang kok diomelin gak jelas begini?" tanya Fahri lagi. "Ngaku kamu abis ngapain di runah janda gatel itu?!" "Aku? Kan tadi udah kujelasin kalau ke rumah Ayra buat meng
Ia benar-benar takut kalau Fiona sampai mendepaknya saat itu juga sebab Fahri belum mendapatkan apa pun dari Fiona dan juga Ibra. "Sayang tolong jangan dengarkan rekaman itu. Itu semua fitnah itu pasti editan. Siapa? Siapa yang ngirim ke kamu?""Si janda gatel itu yang ngirim rekamannya ke aku. Kamu tahu, Mas? Dia mengejekku mengatakan kalau kamu masih mengharapkan kehadirannya di hidupmu bahkan kamu berniat untuk menjadikan dia wanita kedua setelah aku. Tega kamu Mas! Aku sudah mengorbankan semuanya untuk kamu. Bahkan, aku sampai menentang Papi dan memikirkan gimana caranya agar Papi tidak jadi menikah dengan Ayra. Tapi apa?! Kamu malah mengajaknya untuk kembali rujuk denganmu dan kamu malah mau menafkahinya menggunakan uangku. Jangan mimpi kami, Mas! Bahkan, serupiah pun aku tak sudi dan tak rela uangku dinikmati oleh jantel itu.""Sayang please jangan berpikiran macam-macam denganku. Bukankah aku sudah mengatakan kalau itu semua hanya trikku untuk meminta dia pergi dari kehidupan
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUBAB 22*Flashback sedikit saat Mayang dan Fiona belum ke rumah Ayra*Mayang sangat kesal karena usahanya untuk menghina Ayra berbuntut kemarahan dari sang kakak.Awalnya dia ingin agar kakak laki-lakinya itu terbuka matanya dan akhirnya membatalkan pernikahannya dengan Ayra, tidak disangka justru sang kakak mengancam akan membatalkan pesanan baju pengantin di butiknya.Meskipun dia sudah tahu kalau kakaknya tidak akan membatalkan pernikahan tersebut, tetapi Mayang bertekad untuk menyiksa Ayra jika pernikahan itu betul-betul berlangsung.Dengan perasaan kesal dan marah luar biasa Mayang menelpon Fiona untuk diajak membuat rencana agar mereka dapat menyingkirkan Ayra."Kamu bisa ke sini kan Fi?" tanya Mayang."Tentu saja, aku jemput Tante sekarang," ucap Fiona dengan penuh semangat.Gadis itu sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Mayang, dia ingin mengadukan tentang Ayra. Fiona sangat takut jika Ibra akhirnya kembali dengan mantan istrinya tersebut.Ke
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUBAB 23"Ha ha ha kamu terlalu naif, Aku tidak menyangka seorang Fiona ternyata tidak cerdas." Ayra tertawa melihat reaksi Fiona yang ternyata benar-benar tertipu oleh akal bulus Fahri."Kenapa kamu tertawa, memangnya ada yang lucu?" Fiona bertanya dengan wajah kesal."Jelas aku tertawa, ternyata kamu sangat lucu, seharusnya kalau kamu itu ada masalah maka yang pertama kamu datangi adalah suamimu, untuk apa kamu datang ke sini, jelas-jelas aku akan menikah dengan papimu," jawab Ayra kembali tertawa."Jangan hiraukan dia Fiona, dia hanya berusaha menggoyahkan hatimu, agar kamu tidak mempercayai suamimu, setelah itu dia bisa bebas merebut Fahri darimu," sahut Mayang mencoba untuk mengadu domba antara Fiona dan Ayra."Aku juga merasa seperti itu Tante, wanita ini terlalu pintar mencari alasan, pantas saja Fahri mengeluh tentang dirinya," ucap Fiona seolah-olah menceritakan bahwa Ayra adalah wanita yang penuh dengan kekurangan."Syukurlah kamu menyadari
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUDia tidak boleh kehilangan muka lagi, biar saja dia dilaporkan ke polisi. Akan tetapi, dia harus memberikan pelajaran kepada wanita yang hendak merebut suaminya.Tepat, ketika tangannya hampir mendarat di pipinya Ayra, terdengar suara berteriak," Hentikan!Semua yang ada di sana menoleh ke arah suara. Fiona mendadak menurunkan tangannya yang sudah terangkat ke atas sedangkan Mayang berpura-pura kembali dalam bentuk wajah selugu dan selucu seekor kelinci. Betul-betul sangat berbakat dalam akting. "Apa yang kalian lakukan di sini?!" desis Ibra menatap Fiona dan Mayng satu persatu secara bergantian. Sedangkan Mayang dan Fiona menunduk mendapati Ibra yang terlihat sangat marah itu. "P-Papi. Papi ngapain di sini?" tanya Fiona dengan gugupnya membuat Ibra menatap tajam wajah anak angkatnya yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya itu. "Jangan balik bertanya! Jawab saja apa yang kamu dan Tantemu lakukan di sini ha!" sentak Ibra dengan suara kua