Ia benar-benar takut kalau Fiona sampai mendepaknya saat itu juga sebab Fahri belum mendapatkan apa pun dari Fiona dan juga Ibra. "Sayang tolong jangan dengarkan rekaman itu. Itu semua fitnah itu pasti editan. Siapa? Siapa yang ngirim ke kamu?""Si janda gatel itu yang ngirim rekamannya ke aku. Kamu tahu, Mas? Dia mengejekku mengatakan kalau kamu masih mengharapkan kehadirannya di hidupmu bahkan kamu berniat untuk menjadikan dia wanita kedua setelah aku. Tega kamu Mas! Aku sudah mengorbankan semuanya untuk kamu. Bahkan, aku sampai menentang Papi dan memikirkan gimana caranya agar Papi tidak jadi menikah dengan Ayra. Tapi apa?! Kamu malah mengajaknya untuk kembali rujuk denganmu dan kamu malah mau menafkahinya menggunakan uangku. Jangan mimpi kami, Mas! Bahkan, serupiah pun aku tak sudi dan tak rela uangku dinikmati oleh jantel itu.""Sayang please jangan berpikiran macam-macam denganku. Bukankah aku sudah mengatakan kalau itu semua hanya trikku untuk meminta dia pergi dari kehidupan
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUBAB 22*Flashback sedikit saat Mayang dan Fiona belum ke rumah Ayra*Mayang sangat kesal karena usahanya untuk menghina Ayra berbuntut kemarahan dari sang kakak.Awalnya dia ingin agar kakak laki-lakinya itu terbuka matanya dan akhirnya membatalkan pernikahannya dengan Ayra, tidak disangka justru sang kakak mengancam akan membatalkan pesanan baju pengantin di butiknya.Meskipun dia sudah tahu kalau kakaknya tidak akan membatalkan pernikahan tersebut, tetapi Mayang bertekad untuk menyiksa Ayra jika pernikahan itu betul-betul berlangsung.Dengan perasaan kesal dan marah luar biasa Mayang menelpon Fiona untuk diajak membuat rencana agar mereka dapat menyingkirkan Ayra."Kamu bisa ke sini kan Fi?" tanya Mayang."Tentu saja, aku jemput Tante sekarang," ucap Fiona dengan penuh semangat.Gadis itu sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Mayang, dia ingin mengadukan tentang Ayra. Fiona sangat takut jika Ibra akhirnya kembali dengan mantan istrinya tersebut.Ke
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUBAB 23"Ha ha ha kamu terlalu naif, Aku tidak menyangka seorang Fiona ternyata tidak cerdas." Ayra tertawa melihat reaksi Fiona yang ternyata benar-benar tertipu oleh akal bulus Fahri."Kenapa kamu tertawa, memangnya ada yang lucu?" Fiona bertanya dengan wajah kesal."Jelas aku tertawa, ternyata kamu sangat lucu, seharusnya kalau kamu itu ada masalah maka yang pertama kamu datangi adalah suamimu, untuk apa kamu datang ke sini, jelas-jelas aku akan menikah dengan papimu," jawab Ayra kembali tertawa."Jangan hiraukan dia Fiona, dia hanya berusaha menggoyahkan hatimu, agar kamu tidak mempercayai suamimu, setelah itu dia bisa bebas merebut Fahri darimu," sahut Mayang mencoba untuk mengadu domba antara Fiona dan Ayra."Aku juga merasa seperti itu Tante, wanita ini terlalu pintar mencari alasan, pantas saja Fahri mengeluh tentang dirinya," ucap Fiona seolah-olah menceritakan bahwa Ayra adalah wanita yang penuh dengan kekurangan."Syukurlah kamu menyadari
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUDia tidak boleh kehilangan muka lagi, biar saja dia dilaporkan ke polisi. Akan tetapi, dia harus memberikan pelajaran kepada wanita yang hendak merebut suaminya.Tepat, ketika tangannya hampir mendarat di pipinya Ayra, terdengar suara berteriak," Hentikan!Semua yang ada di sana menoleh ke arah suara. Fiona mendadak menurunkan tangannya yang sudah terangkat ke atas sedangkan Mayang berpura-pura kembali dalam bentuk wajah selugu dan selucu seekor kelinci. Betul-betul sangat berbakat dalam akting. "Apa yang kalian lakukan di sini?!" desis Ibra menatap Fiona dan Mayng satu persatu secara bergantian. Sedangkan Mayang dan Fiona menunduk mendapati Ibra yang terlihat sangat marah itu. "P-Papi. Papi ngapain di sini?" tanya Fiona dengan gugupnya membuat Ibra menatap tajam wajah anak angkatnya yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengannya itu. "Jangan balik bertanya! Jawab saja apa yang kamu dan Tantemu lakukan di sini ha!" sentak Ibra dengan suara kua
"Minum dulu, Mas. Tenanglah, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."Ibra meminum segelas air dingin yang disodorkan Ayra. Perlahan degup jantung yang tak beraturan karena kekesalan bisa dinetralisirkan. Apalagi saat melihat wajah cantik pujaan hatinya. "Terima kasih, Sayang. Kamu selalu bisa jadi rem amarahku," puji Ibra menatap bola mata kecoklatan milik Ayra. Mereka saling pandang. Ayra menampakkan senyum termanis. Cinta yang tersalurkan melalui tatapan mata. Membuat dua insan meredakan sejenak kekesalan yang dirasa. Sementara itu, dia perempuan di hadapan mereka memandang sinis. Sangat muak dengan drama menjijikan dari dua insan yang sedang dilanda kebucinan. Prok ... prok ...."Luar biasa. Begini ternyata cara perempuan murahan menggoda kakakku," umpatan halus dari bibir Mayang terlontar lagi. Dia bertepuk tangan sambil menampakkan senyum sinis. Benar-benar jijik dengan sikap kakaknya. "Mayang, jangan memulai pertengkaran lagi. Lebih baik, kamu bawa Fiona perg
"Tidak, Sayang. Tenanglah. Jangan berpikir negatif. Nanti kamu tambah tua.""Enak saja, aku bakal selalu lebih muda dari kamu, Mas. Jadi, gak bakal ada celah untuk kamu selingkuh. Soalnya aku masih cantik dan seksi.""Oh, secara tidak langsung kamu bilang aku tua?" tanya Ibra dengan nada pura-pura marah. "Hahaha, emang kamu udah tua, Mas. Tapi, itu yang bikin aku makin sayang. Sama yang tua lebih enak kayanya.""Dasar nakal," kekeh Ibra mencubit hidung Ayra."Kamu pikir aku makanan. Sampai dibilang enak? dasar bidadariku. Selalu lucu dan bikin aku selalu merasa jatuh cinta tiap menitnya.""Iya, dong. Ayra gitu."Ibra merangkul Ayra penuh rasa cinta. Kekesalan dan amarah di hatinya karena tingkah Fiona dan Mayang, mendadak hilang. Hanya ada rasa berbunga-bunga penuh cinta. "Sayang, persiapan pernikahan kita hampir berjalan sempurna. Nanti kita pergi bersama ke WO. Aku ingin membuat pesta semeriah mungkin.""Apa kamu gak malu, Mas? ini 'kan bukan pernikahan yang pertama buat kita.""K
KAI REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUBAB 26"Aku ibu kandungmu, Fiona. Mama sangat merindukanmu."Perempuan tua itu tak kuat lagi menahan rindu. Tanpa aba-aba langsung mendekati Fiona, duduk di samping, dan memeluknya. Fiona dan Fahri hanya bisa diam terperangah.Namun, sesaat kemudian Fiona tersadar dan ia langsung mendorong tubuh wanita seusia Ibrw tersebut hingga membuat wanita itu terjengkang dan hampir saja jatuh dari tempat duduknya saat ini. "Lepaskan aku! Aku bukan anakmu! Ibuku sudah mati dan sekarang aku hanya memiliki satu ayah yaitu Papi Ibra!" hardik Fiona sembari telunjuk tangannya mengarah ke wajah wanita yang memakai dress berwarna merah maroon itu. Reni menelan salivanya dengan susah payah. Ia yang awalnya kesal berusaha sekuat tenaga untuk memendamnya karena Reni gak mau kalau tujuannya datang ke rumah itu sampai gagal. Yah, tentu saja wanita licik seperti Reni tidak mungkin tidak ada tujuan ketika datang kembali ke rumah Ibra. Padahal dulu Reni sudah benar-benar me
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUBAB 27"Katakan apa maumu." Senyum manis Reni mebgembang sempurna mendebgar oenutursn Ibra. "Baiklah, kalau begitu dengarkan aku baik-baik. Nikahi aku dan berikan aku sebagian dari harta yang kau punya. Anggap saja itu warisan untuk putriku, Fiona." "Apa?! Kau sudah gila! Bagaimana bisa aku menikahimu sedangkan kau adalah mantan adik iparku?! Kurasa otakmu benar-benar sudah tidak waras, Reni!" murka Ibra pada Reni. Ia sedikit mendorong tubuh Reni untuk menjauh darinya. Karena Ibra jijik didekati oleh perempuan yang hobi bergonta-ganti pria itu. Ibra sangat tahu sepak terjangnya Reni. Dia memang hobi sekali bergonta-ganti pasangan yang tentu menurutnya lebih tampan dan mapan. Bila pasangan lamanya sudah tidak menarik dan menguntungkan legi maka Reni tsk akan segan-segan membuang pria-pria itu dari hidupnya. "Yah, aku gila! Aku gila karena nyatanya kau sangat mempesonaku Ibra. Kamu tambah tampan dan kamu bertambah kaya. Untuk sebab itu aku kembali