Share

akhirnya Fiona tahu siapa dirinya

"Minum dulu, Mas. Tenanglah, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan."

Ibra meminum segelas air dingin yang disodorkan Ayra. Perlahan degup jantung yang tak beraturan karena kekesalan bisa dinetralisirkan. Apalagi saat melihat wajah cantik pujaan hatinya.

"Terima kasih, Sayang. Kamu selalu bisa jadi rem amarahku," puji Ibra menatap bola mata kecoklatan milik Ayra.

Mereka saling pandang. Ayra menampakkan senyum termanis. Cinta yang tersalurkan melalui tatapan mata. Membuat dua insan meredakan sejenak kekesalan yang dirasa.

Sementara itu, dia perempuan di hadapan mereka memandang sinis. Sangat muak dengan drama menjijikan dari dua insan yang sedang dilanda kebucinan.

Prok ... prok ....

"Luar biasa. Begini ternyata cara perempuan murahan menggoda kakakku," umpatan halus dari bibir Mayang terlontar lagi.

Dia bertepuk tangan sambil menampakkan senyum sinis. Benar-benar jijik dengan sikap kakaknya.

"Mayang, jangan memulai pertengkaran lagi. Lebih baik, kamu bawa Fiona perg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status