Share

pertengkaran Fahri dan Fiona

Hari berlalu begitu saja. Saat ini, Fahri sedang duduk santai dengan istrinya. Mereka berdua mengobrol tentang banyak hal untuk menghabiskan waktu berdua. Awalnya, semua baik-baik saja. Namun, tak berlangsung lama, Ibu Fahri menelepon. Sebagai anak yang penurut, Fahri gegas menerima telepon tersebut.

“Halo, Bu. Ada apa?” tanya Fahri memulai obrolan sambungan telepon.

“Halo, Fahri. Kamu kok belum kirim uang sama Ibu? Harusnya kan dari dua hari lalu Ibu sudah terima uang itu,” protes Bu Hilwa. Jika didengar dari nada bicaranya, perempuan itu pasti kesal karena keterlambatan itu.

“Iya, Bu. Sabar dulu, ya. Nanti pasti aku kirim,” tukas Fahri mencoba untuk menenangkan ibunya. Ia juga sedikit tak enak hati karena sudah membuat wanita tua itu menunggu.

“Ya sudah. Setelah ini langsung kirim, ya. Uang itu mau ibu pakai untuk bayar cicilan sama biaya kuliah adikmu. Jadi tidak bisa telat terus. Nanti Ibu dimarahi. Memangnya kamu mau?” cerocos Bu Hilwa dari seberang sana. Ia kesal karena Fa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status