Share

47. Rencana Pembunuhan

47. Rencana Pembunuhan

Sudah dua jam Avram terus terjaga di samping gadisnya yang masih setia memejamkan kedua matanya. Avram curiga bahwa gadisnya saat ini tengah terlelap bukan lagi pingsan. Tetapi tak apa, memang gadisnya tengah membutuhkan istirahat yang cukup. Laki-laki itu tidak bosan di tempatnya. Begitu tenang mengusap surai panjang gadisnya seraya memberikan kecupan lembut di punggung tangan gadisnya yang ia genggam. Senyum manis tidak luntur sedikit pun dari wajahnya. Bahkan rasa kantuk rasanya tidak akan bisa mengusik ketenangan laki-laki itu dalam memandangi wajah gadisnya.

Tidak peduli ketika malam semakin larut. Tidak peduli ketika hanya keheningan yang menemaninya. Tidak peduli ketika esok banyak pekerjaan yang mengantri untuk ia selesaikan. Avram hanya ingin terus memandangi wajah tenang gadisnya. Dia bahkan ingin menghentikan waktu saat itu juga. Menunggu gadisnya hingga membuka kedua matanya, menjadikan dirinya objek pertama yang ia lihat. Lalu menyapanya, menyebutka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status