96. Pengkhianatan"Apa yang dia lakukan?" tanya Aquatis kepada Magistri.Mereka berdua sejak tadi hanya menonton apa yang dilakukan si pria misterius yang saat ini duduk menyila dengan sehelai bulu merak emas hasil curiannya dari Kerajaan Kurcaci yang mengambang di depannya. Sudah empat jam pria itu tidak membuka kedua matanya dan tetap di posisinya. Magistri mengedikkan bahu acuh, wanita itu sepertinya juga tidak tahu apa yang tengah dilakukan si pria misterius. Rupanya kedekatan mereka yang terlihat layaknya sepasang kekasih akhir-akhir ini tidak membuatnya begitu dekat dengan si pria berjubah hitam.Tidak lama kemudian, cahaya emas keluar dari helai bulu merak itu. Saking terangnya membuat Magistri dan Aquatis dengan sigap melindungi kedua mereka dengan menutup area kedua mata mereka dengan tangan mereka. Cukup lama cahaya itu memenuhi Kerajaan Mermaid-Mermain itu hingga akhirnya sinar tersebut meredup. Magistri dan Aquatis tertegun ketika melihat helai bulu merak emas yang semula
97. HarapanAquatis malam ini tidak bisa tidur. Dirinya terus memikirkan apa yang dialami sang istri. Tatapan pria itu kembali kepada wajah damai istrinya yang telah terlelap. Terlihat begitu tenang dan menikmati mimpinya. Berbanding terbalik dengan dirinya yang bahkan tidak bisa memejamkan kedua matanya sebarang sedetik pun. Kejadian tadi sore kembali berputar di dalam pikirannya. Bayangan di mana istrinya terisak seraya bercerita kepadanya mengenai luka yang didapati dirinya di punggung tangannya."Pria itu ... pria itu yang melakukannya."Kalimat itu terus terngiang-ngiang di dalam otaknya. Dirinya tidak bodoh untuk mengerti pria siapa yang dimaksudkan sang istri. Sejak saat itu, dirinya juga baru menyadari bahwa selama ini istrinya terluka. Banyak luka yang bersemayam di tubuh sang istri yang selama ini disembunyikan olehnya. Membuat Aquatis semakin merasa bersalah dan bodoh. Ditambah pula satu fakta yang membuatnya merasa begitu marah dengan dirinya sendiri. Istrinya pernah menja
98. Perubahan RencanaRaawrrr! Roaarr!Suara raungan mengerikan diikuti dengan tanah yang bergetar, berhasil membuat gempar seluruh Kerajaan Pusat. Semua rakyat keluar dari rumah mereka masing-masing. Kegiatan jual-beli dan lainnya pun seketika terhenti. Fokus mereka tertuju pada sebuah pohon yang secara tiba-tiba tumbang dari arah Utara. Disusul dengan pohon-pohon lainnya yang ikut tumbang. Tatapan mereka menajam, mencoba melihat dengan jeli apa yang tengah bergerak mendekat ke arah mereka dari arah langit."Monster! Semuanya lari!" seru salah satu dari mereka, membuat semua rakyat dengan segera berlari menyelamatkan diri mereka masing-masing. Membuat seseorang yang berada di atas salah satu monster terbang menyeringai senang. Terhibur akan tontonan yang dirinya lihat dari atas sana. Para rakyat terlihat seperti semut-semut kecil yang ribut mencoba bersembunyi. Begitu menggelikan di matanya.Beberapa prajurit yang mendapatkan tugas berpatroli di area penduduk, dengan segera membantu
99. Rodan"Tetapi bukankah kemungkinan Raja Aquatis sedang bersama mereka sekarang dalam melakukan peperangan?" Celetukkan itu membuat semuanya kembali terdiam."Kalau begitu, cari keberadaannya di tengah-tengah peperangan nantinya, jangan lupa memberikan laporan satu sama lain. Jika dirinya tidak ditemukan di tengah-tengah peperangan, akan kuutus salah satu dari kalian untuk menolongnya. Apakah ada yang merasa keberatan?" ujar Avram tegas yang dibalas dengan keterdiaman semua pemimpin menandakan bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang merasa keberatan. Bertepatan dengan itu suara kaca pecah terdengar nyaring, menandakan bahwa kubah pelindung yang dibuat oleh Avram berhasil diruntuhkan oleh para musuh.Mengetahui situasi yang mulai mendesak, Avram dengan segera membubarkan acara rapat kali ini dan memberi perintah kepada masing-masing pemimpin untuk segera menggabungkan diri ke tengah-tengah pasukan mereka. Avram melakukan teleportasi, menuju ke area pintu depan kerajaan di mana sem
100. HybridAvram yang menyadari ketidak-kondusifan yang terjadi di bawah membuatnya juga turut kehilangan fokusnya. Pria itu masih mencoba mengalahkan monster Rodan yang tidak henti-hentinya menyemburkan api ke arah kubahnya. Membuatnya yang berada di dalam juga merasakan panas dari api monster itu walau tidak terkena sama sekali semburan api monster tersebut. Menghentakkan kedua tangannya ke belakang, sepasang pedang berwarna emas dan biru muncul secara tiba-tiba. Pria itu memejamkan kedua matanya, dalam sekejap sosoknya menghilang dan muncul di satu sisi dengan segera menebas leher salah satu monster Rodan yang mengepungnya. Melihat salah satu rekan mereka berhasil ditumbangkan, para Rodan kembali mengeluarkan suara melengking mereka-menandakan bahwa mereka kini dalam keadaan marah. Membuat mereka semakin bersikap liar dan ganas dari sebelumnya.Namun, Avram sudah mempersiapkan dirinya. Pria itu kembali melakukan teleportasi ketika salah satu Rodan menyemburkan apinya ke arahnya. T
101. Rencana Menolong Raja Aquatis"Yang Mulia tidak terlihat keberadaan Raja Aquatis di sini, kemungkinan besar beliau berada di kerajaannya sekarang."Avram menerima laporan dari Raja Skyless melalui telepati mengenai keberadaan Raja Aquatis. Pria itu sejenak memberikan kode melalui tatapannya kepada Raja Clov yang berada tidak jauh darinya. Untungnya pemimpin dari Kerajaan Fairy itu menyadari tatapan sang lord membuat pria itu turut menganggukkan kepalanya pelan mengerti dengan kode tersebut. Dengan sekejap sosok pria itu berubah menjadi seekor kupu-kupu lantas terbang menjauh dari area peperangan. Menjalankan tugas yang diberikan oleh sang lord.Kupu-kupu berwarna oranye itu terus terbang menuju ke arah Selatan di mana Kerajaan Samudra berada. Untungnya tidak ada yang mencurigai keberadan kupu-kupu yang sempat terbang menjauh dari peperangan, sehingga membuat kupu-kupu tersebut dapat dengan mudah lolos dari sana. Setelah dirasa cukup jauh dari area peperangan, kupu-kupu itu kembal
102. Archeros vs Raja Clov"Apa yang kau lakukan?!" seru Raja Clav panik.Pria itu dengan kewalahan menghindari serangan bertubi-tubi yang dilayangkan pria di hadapannya. Mengingat siapa lawannya kali ini, tentu saja Raja Clov akan kalah telak, dirinya dapat bertahan cukup lama dari serangan pria di hadapannya sudah sangat luar biasa. Raja Clov berenang ke samping menghindari tombak milik pria di hadapannya yang kembali meluncur cepat menyasar jantungnya."Tuan Archeros apa yang anda lakukan?!" seru Raja Clov semakin dibuat panik ketika menyadari serangan salah satu kesatria permaisuri tidak main-main.Sejauh ini dirinya hanya bisa menghindari serangan Archeros. Dirinya masih tidak habis pikir apa yang terjadi dengan kesatria itu. Padahal dia benar-benar ingat bahwa Archeros beberapa saat yang lalu bersamanya, melawan musuh dengan begitu ganas dan tanpa ampun. Tetapi kini apa yang dirinya lihat? Archeros kini menatapnya dengan penuh permusuhan. Bahkan serangan mematikan terus-menerus
103. Mulai TerdesakPasukan Avram terpukul mundur, terkalahkan dengan banyaknya pasukan musuh. Avram sendiri tidak menyangka jika para musuh dapat mengumpulkan pasukan sebanyak ini. Dirinya juga kini mendapatkan jawaban atas kasus yang sempat menggemparkan Dunia Immortal sebelum adanya kasus pembunuhan, yaitu kasus mayat hidup. Rupanya kasus itu merupakan bahan percobaan dari para musuh. Dirinya benar-benar dibuat menyesal tidak memikirkan sejauh itu. Tetapi, apa gunanya sekarang ini? Hanya ada penyesalan yang tidak akan merubah apapun. "Maaf, Yang Mulia. Hamba seharusnya telah melaporkan hal ini sebelumnya kepada yang mulia permaisuri," celetuk Orxphulus yang tengah mengepakkan kedua sayapnya di samping Avram yang terdiam melihat satu persatu pasukannya tumbang. Entah karena kehabisan energi ataupun karena memang berhasil dikalahkan oleh pihak musuh. "Apa yang direncanakan Kyana tanpa kuketahui, Orx?" tanya Avram menatap tajam Orxphulus yang baru saja melayangkan serangan untuk mem