"Sial!!! Cepat cari orang itu. Aku yakin dia masih ada di sekitar sini. Dia tidak akan bisa pergi jauh." Victor berteriak kencang menyadarkan semua orang. "Baik, Taun." jawab anak buah Victor serempak. Semua orang berpencar mencari keberadaan Hades. Mereka semua mengobrak-abrik setiap sudut taman itu mencari keberadaan Hades. Namun, mereka tidak menemukan sedikitpun petunjuk yang berguna, yang dapat membantu mereka mengetahui kemana arah perginya Hades. Saat semua orang sibuk mencari keberadaan Hades. Victor yang menjadi pemimpin orang-orang itu masih terpana di tempat. Dia diam memaku dengan pikiran yang tidak karuan. Dia masih bertanya-tanya tentang trik yang Hades gunakan untuk melarikan diri. 'Tidak mungkinkan … pemuda itu mempunyai kekuatan teleportasi. Aku yakin dia menggunakan trik. Seperti Ninja-ninja di film Jepang,' pikir Victor dalam benaknya. Saat Victor sibuk dengan pikirannya sendiri. Tiba-tiba salah satu anak buahnya b
"Aku memerintahkan kalian untuk mencari orang itu membawanya ke hadapanku, dalam waktu tidak lebih dari empat puluh delapan jam, untuk menangkap orang itu," lanjut Victor dengan raut wajah tegas. Lalu dia pergi ke ruang kerjanya tanpa menoleh ke arah orang-orang itu sedikitpun. Victor terlihat seperti orang yang stres. Entah apa yang membuatnya seperti ini. Namun, yang pasti pikirannya dipenuhi oleh rasa takut dan kekhawatiran. Victor takut akan balas dendam dari Hades. Dan dia khawatir akan pembalasan dari pemuda itu. Sebagai orang yang telah lama hidup di dunia gelap. Victor memahami betapa mengerikannya kata balas dendam. Oleh karena itu dia harus secepatnya membunuh pemuda itu. Sebelum semuanya menjadi besar. Di ruangan bawah tanah milik Victor. Orang-orang yang datang dari berbagai penjuru Kota MyBerry mengerutkan kening. Pandangan mereka terarah ke sebuah foto seorang pemuda. Kekecewaan tergambar jelas dari raut wajahnya.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sang surya pun kembali unjuk kegagahan. Menerangi sebagian besar tata surya dari gelap-gumilapnya malam. Orang-orang dari dunia mafia, yang semalaman sibuk mencari keberadaan Hades sudah kembali ke tempatnya masing-masing. Mereka menghabiskan seluruh waktu malamnya untuk mengubek-ubek setiap pelosok Kota MyBerry. Namun, mereka semua tidak mendapatkan hasil apapun dari kerja semalaman. Apa yang telah mereka lakukan berakhir sia-sia. Orang yang mereka cari tidak menunjukkan sedikitpun batang hidungnya. Meskipun begitu tidak ada kata menyerah yang keluar dari mulut orang-orang itu. Semangat pencarian terukir jelas di wajah setiap orang yang terjaga semalaman. Bagaimanapun tepat setelah mereka sampai di markas. Atasan mereka mengumumkan kabar baik yang membuat semangat semua orang semakin meningkat. "Perhatikan semuanya! Aku baru saja mendapatkan kabar dari, Tuan Kard. Harga untuk kepala bocah itu di naikan sepuluh kali lipat dari sebelumnya. Ak
"Sialan!" Tuan Moore meraung kencang. Dia mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Hingga menimbulkan urat-urat berwarna biru yang terlihat jelas di punggung tangannya. Tuan Moore benar-benar merah saat ini. Bagaimanapun informasi tersebut secara tidak langsung telah menjatuhkan harga dirinya sebagai orang terkaya di kota ini. Dia sekuat tenaga menahan amarah yang siap meledak kapan saja. Memikirkan tentang bagaimana tanggapan para pebisnis lain tentang kekuatannya di kota ini. Kemarahan Tuan Moore sangatlah beralasan. Apalagi tatkala mengingat betapa percaya dirinya dia ketika mengumumkan bahwa Hades adalah bagian dari Keluarga Moore. Kondisi sekarang benar-benar telah melampaui apa yang bisa dibayangkan oleh, Tuan Moore. Jika, dia diam saja dan tidak mengambil tindakan apapun. Maka, cepat atau lambat orang-orang akan meragukan perkataannya. Dan mereka akan menginjak-injak kembali reputasinya. Setelah beberapa saat sibuk dengan pikirannya sendiri. Tuan Moore membalikkan badan, men
"Sial! Aku tidak memiliki barang-barang yang diperlukan." Hades mengacak-acak rambutnya dengan kesal. "Kemana aku harus mencari bahan-bahan untuk membuat Pil Darah itu. Sedangkan aku sendiri tidak tahu berada dimana posisiku sekarang!" tambah Hades yang masih terlihat kesal, sambil melirik ke segala arah. Dia memijit pelipisnya seraya memikirkan cara lain untuk mengobati luka dalamnya. Meskipun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat Pil Darah bukanlah bahan-bahan rempah langka. Akan tetapi, bahan-bahan dan rempah tersebut terasa sangat sulit didapatkan di tempat seperti ini. Bagaimanapun dia baru pertama kali memasuki hutan ini. Jadi dia tidak tahu seberapa luasnya tempat ini. Dan lagi barang-barang yang dibutuhkan hanya ada di pasar tradisional saja. Hades tidak mengetahui pasar tradisional terdekat di daerah sini. Hades menghela napas dengan sedih, lalu bangkit dari tempat duduknya. Dia memutuskan untuk mengobati luka dalamnya dengan perawatan
Mendengar perkataan Victor, Kard dan yang lainnya terdiam. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Menimbang-nimbang semua kerugian dan keuntungannya, tatkala mereka mengikuti perintah Victor. Meskipun mereka semua adalah orang-orang yang setia dan tidak takut mati. Akan tetapi, ketika menghadapi musuh yang lebih kuat secara finansial mereka semua harus memikirkannya dengan matang-matang.Dan meskipun, di mata orang biasa. Orang-orang seperti mereka tidak kenal takut. Namun, ketika berhadapan dengan bos-bos besar. Kesangaran yang mereka tunjukkan di mata rakyat biasa, sirnah seketika. Mereka semua bertingkah layaknya seorang anjing yang patuh di hadapan tuannya. Menyadari keraguan yang terpancar dari sorot mata anak buahnya. Victor mengerutkan keningnya. Ketidaksenangan tergambar jelas dari raut wajah. Namun, meskipun dia merasa tidak senang dengan tindakan bahasanya itu. Dia tidak mengomentarinya. Bagaimanapun dia sadar, melakukan hal itu akan semakin membuat anak buahnya memb
Setelah membereskan tempat itu, kembali ke keadaan semula. Hades menyadari waktu sudah sangat siang. Dia dapat merasakannya dari panasnya sinar sang surya. Dia tidak membuang waktu lebih lama lagi. Dia lekas melakukan perjalanan, mengikuti arah jalan sebelumnya yang pernah dilewati. Berjam-jam telah berlalu, Hades sudah melakukan perjalanan yang panjang. Namun, dia tidak menemukan tanda-tanda keluar dari hutan ini. Dia mendesah pelan sambil berhenti sejenak, untuk menarik napas."Kenapa perjalanan kali ini terasa sangat jauh!" ucap Hades. Dia kembali melanjutkan perjalanan. Hingga tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Langit pun berangsur-angsur gelap diiringi oleh sang surya yang perlahan-lahan tenggelam ke arah barat. Meskipun begitu Hades masih tetap melanjutkan perjalanannya tanpa sedikitpun niat untuk berhenti. Dia menghabiskan waktu seharian untuk meninggalkan hutan itu. Namun, setelah sekian jauh melakukan perjalanan. Hades terlihat frustasi karena menyadari telah kembal
Saat Hades kebingungan karena tidak tahu harus berbuat apa lagi agar bisa mengalahkan ular itu. Tiba-tiba pecahan dia merasakan sesuatu yang bergetar di saku celananya. Getaran tersebut sedikit mengganggu fokusnya. "Sialan!" Hades memaki dalam dengan suara pelan. Dia dengan keras meraba sakunya lalu mengeluarkan benda yang bergetar itu. Untuk beberapa saat dia tercengang di tempat tatkala melihat benda yang ada di sakunya itu. Awalnya dia berpikir benda yang bergetar itu adalah handphonenya. Namun, setelah meraba dan mengeluarkannya. Ternyata benda tersebut adalah pecahan batu yang didapatnya saat di pelelangan tempo hari. Hades mengingat saat itu dia akan meneliti batu tersebut. Akan tetapi, ada beberapa hal kecil yang mengganggunya. Hingga membuatnya terpaksa harus menunda penelitian tersebut. Dan sekarang benda itu bergerak-gerak. Seolah-olah ingin mengatakan sesuatu. "Ada apa dengan benda ini?" tanya Hades pada dirinya sendiri. Dia mengerutkan keningnya karena tidak tahu apa