Share

BAB 17

"Iya. Kata ibumu, dia dulu sering datang pas kamu kuliah dan dia lagi libur. Katanya juga, Intan itu beda jauh sama Zahra. Makanya, pas kamu nikahnya malah sama Zahra, ibumu kece- Eh, Intan, ayo duduk sini."

Aku terkejut saat melihat Intan di belakangku, lalu aku keluar, berbaur bersama bapak-bapak lain.

Dari luar, aku melihat Intan begitu gampang mendekatkan diri pada keluarga dan juga tetanggaku. Senyumnya sedari tadi tak lepas dari wajahnya.

"Kenapa, Gan? Cantik ya dia," goda Mas Furqon, suaminya Mbak Umi.

"Namanya wanita, Mas, ya cantik."

Aku pun kembali bercerita bersama yang lain, meski mata sedari tadi tak hentinya melirik ke dalam sana. Ibu, bahkan sampai tertawa kala bercerita dengan Intan. Hal langka yang tak pernah kutemukan saat masih bersama Zahra.

Ah, tapi tetap saja. Jika mengingat alasannya meninggalkanku karena uang, aku jadi kesal sendiri.

--

Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Kupikir, Intan sudah pulang sedari tadi, namun ternyata ia di kamar Mila. Itu k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status