Share

Bab 23

Keluarga Benalu 23

Aku berlari menuju sumber suara. Di kamar belakang, di atas dipan kayu beralas kasur lusuh, anakku terbaring dengan tubuh tersentak - sentak. Wajahnya pucat pasi. Darahku terasa surut, jantungku berdebar kencang melihat putra kesayanganku dalam kondisi menyedihkan.

"Aryan!"

Aku memburu ke arah dipan, Shandy mengikutiku dari belakang. Tapi tak kusangka, Mama menghalangiku meraih tubuh anakku. 

"Jangan ambil Aryan!"

Aku meledak, kudorong tubuh Mama hingga tersungkur. Ara yang berdiri di sisi lain dipan menjerit melihat Mamanya terjatuh.

"Kalau sampai terjadi sesuat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ratih Anggara
bagus banget ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status