Share

Bab 46

KSIBP 46

Kedua tangan Yasa mengepal, ia merasa harga dirinya sudah direndahkan di hadapan banyak orang. Terlebih Qiera yang sudah mendengar hal itu malah ikut tersenyum dan membuat amarah Yasa semakin besar.

"Bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali?" Yasa memasang wajah tanpa malu membuat mama Qiera tersenyum sinis.

"Ya, tapi anak-anak mau tidak bertemu denganmu?" Mama duduk tepat di samping Qiera dan melemparnya tatapan cuek kepada Amelia yang menatapnya dengan mata berbinar.

"Ma, sudahlah." Qiera berusaha menengahi.

"Sudah apanya? Selama ini Mama diam ketika melihat kamu disakiti, direndahkan, dijadikan pembantu, dimarahi terus, bahkan dikhianati," sentak Mama emosi

Qiera meminta Riko agar membawa anak-anak menjauh dari orangng dewasa, karena sepertinya pertengkaran akan segera terjadi.

"Sudahlah, Jeng, yang penting 'kan sekarang kita sudah menyadari kesalahan kita masing-masing, jadi lupakan saja." Ibu ikut bicara.

"Lupakan?" Mama berteriak. "Mudah bagi ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status