Sama seperti di kelas IPA 3, di mana semua orang sibuk mendekor kelas mereka. Di kelas dua belas IPA 1 pun demikian. Tapi, jika Neira terlihat sebagai orang yang paling sibuk diantara yang lain, Atlan justru kebalikannya.
Mungkin Atlan adalah siswa terpintar di Pelita Husada. Bukan hanya dibidang akademik tapi juga non akademik.
Menjadi siswa peraih juara umum satu sejurusan IPA, dan jabatannya sebagai kapten futsal tentu memberikan pengaruh yang cukup besar untuk Atlan.
Jika saja Pelita Husada adalah hotel, mungkin Atlan adalah tamu VVIP-nya. Yang bisa mengakses apa saja dengan mudah di tempat itu.
Kepopuleran yang sudah dikantongi Atlan, tentu membuat cowok itu dengan mudah menjadi ketua OSIS, atau hal yang paling sederhana menjadi ketua kelas.
Tapi, Atlan bukanlah cowok yang gila jabatan. Apalagi mendapatkan jabatan itu dengan mengandalkan tampan, kepopuleran, serta kekayaan orang tuanya. Bukan karena keahliannya dalam menjadi pemimpin.
A
Neira baru saja selesai makan siang di kantin bersama Wawa. Mulai kemarin mereka berdua tidak langsung pulang ke rumah setelah menerima pelajaran, tapi tinggal di sekolah sampai sore untuk melanjutkan pekerjaan mendekor kelas.Tentu bukan hanya mereka berdua, tapi hampir semua teman satu kelas mereka juga tinggal, bahkan dari kelas lain pun begitu.Di kantin mereka makan bakso, yang satu mangkuknya sudah cukup membuat perut kenyang. Tapi meski begitu, Wawa tetap tidak kembali dengan tangan kosong. Gadis itu lebih dulu memborong beberapa camilan dan minuman untuk ia makan di kelas."Habis ini jangan lupa nimbang yah, Wa," kata Neira berniat menggoda Wawa. Melihat bagaimana banyaknya porsi makanan gadis itu, ia khawatir dengan berat badan sang sahabat."Aman. Tenang aja. Gue ini kan termasuk orang MBTK.""Apa itu MBTK," tanya Neira tidak paham."Makan Banyak Tetap Kurus."Mereka berdua tergelak. Merasa lucu dengan istilah yang dibuat Wa
Persiapan lomba keindahan dan kebersihan kelas dalam rangka perayaan Anniversary Pelita Husada yang ke dua puluh tahun benar-benar menguras waktu istirahat Neira. Satu minggu kemarin gadis itu selalu berada di sekolah dari pagi hingga sore hari dan sampai di rumah menjelang malam.Tapi untung saja waktu dan tenaga yang sudah ia keluarkan bersama teman-temannya yang lain tidak sia-sia. Mengingat menjelang satu minggu lagi lomba dimulai, kelas mereka sudah menginjak angka delapan puluh persen pengerjaan. Itu artinya sisa dua puluh persen lagi akan selesai.Oleh karena itu juga, Ibu Rika memberikan mereka waktu istirahat di hari Minggu agar tidak perlu datang ke sekolah untuk bekerja.Andai saja Neira masih tinggal di rumahnya yang lama, di hari Minggu seperti sekarang jika sedang tidak mengerjakan tugas sekolah, pasti ia akan membuat kue. Tapi setelah tinggal di rumah mertuanya, jangankan membuat kue, masuk ke dapur untuk membuat susu saja Neira dilarang oleh Frid
Di Pelita Husada tentu banyak siswa-siswi yang berprestasi. Ada yang berprestasi di bidang akademik, ada juga yang berprestasi di bidang non akademik. Bahkan ada pula yang menguasai keduanya.Jika ada pertanyaan siapa siswa yang menguasai kedua hal itu, pasti satu sekolah akan langsung menyebut nama Keanu Atlan Bumi.Fakta terbaru cowok itu, selain menguasai beberapa mata pelajaran apalagi Fisika, handal dalam beberapa cabang olahraga terlebih futsal, ternyata Atlan juga pandai memainkan beberapa alat musik, salah satunya gitar.Fakta ini tidak banyak diketahui orang karena Atlan memang hampir tidak pernah menunjukkannya. Jika saja Neira tidak tinggal di rumah cowok itu, mungkin sampai sekarang ia tidak akan tahu bakat terpendam suaminya.Di balik pintu kaca yang menghubungkan dapur dengan taman belakang, Neira berdiri sambil memperhatikan Atlan yang sedang memetik gitarnya di bawah taburan bintang-bintang.Neira sudah berada di sana saat Atlan bar
Satu hari menjelang ulang tahun Pelita Husada, semua pelajaran diliburkan. Dari pagi sampai sore semua orang sudah disibukkan dengan segala persiapan acara.Tahun ini terkesan istimewa karena ada dua kali perayaan, yakni pagi dan malam hari. Untuk acara pagi hari, akan dilaksanakan di tempat terbuka, yaitu lapangan upacara karena area itu cukup luas untuk menampung banyak orang. Dan yang lebih istimewa lagi adalah, pihak sekolah membuka secara umum siapa saja yang ingin datang untuk menyaksikan persembahan yang telah dipersiapkan setiap kelas.Sedangkan untuk acara malam, yaitu pesta topeng akan diadakan di dalam aula karena pestanya lebih tertutup dan hanya melibatkan siswa-siswi Pelita Husada saja.Para panitia yang semuanya diambil dari kelas sepuluh dan sebelas sudah sibuk menata panggung dan menyusun kursi untuk penonton. Sebenarnya persiapan itu sudah dimulai sejak kemarin sore dan hari ini tinggal merapikan beberapa bagian.Jika di lapangan semua o
Seperti yang sudah-sudah, kehadiran Atlan selalu berhasil menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Jika biasanya mereka menatap Atlan karena kagum, kali ini kekaguman itu berubah menjadi heran.Selama ini Atlan terkenal anti dekat dengan cewek. Ia mungkin hampir setiap hari dibicarakan oleh banyak orang tapi semua menyangkut ketampanan wajahnya, prestasi, juga kekayaan orang tuanya. Sama sekali tidak ada yang bergosip masalah asmara cowok itu. Karena sejak naik di kelas sebelas dan dua belas, Atlan tidak pernah lagi terlihat dekat dengan seorang siswi di Pelita Husada.Lalu, mendapati Neira turun dari mobil Atlan, tentu saja menjadi suatu pemandangan langka di sekolah itu.Sebelumnya Neira sudah meminta Atlan untuk menurunkannya di tempat biasa, yakni samping halte. Tapi, cowok itu justru membawanya sampai di parkiran. Sontak saja hal itu langsung menjadi buah bibir dari semua orang yang tak sengaja melihat kedatangan mereka berdua."Tindakan Lo
Jam dua siang semua acara dihentikan dan akan dilanjutkan pada pukul tujuh malam nanti di pesta topeng.Semua orang membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing untuk bersiap-siap. Yang tinggal hanya para panitia karena masih harus merapikan panggung yang digunakan tadi dan mempersiapkan aula untuk acara malam nanti.Neira sendiri sudah lebih dulu meninggalkan sekolah dan kini tengah menunggu kedatangan Atlan di dekat halte.Jika tadi pagi saat datang ke sekolah Atlan berhasil memaksa Neira agar turun di parkiran, maka ketika pulang Neira bersih keras agar mereka bertemu di tempat biasa. Hal itu ia lakukan untuk menghindari kecurigaan orang-orang jika mereka kembali terlihat pulang bersama.Tentu saja permintaan Neira sempat ditolak oleh Atlan. Tapi gadis itu mengancam akan pulang menggunakan ojek online jika saja cowok itu masih nekat. Akhirnya untuk kali ini Atlan pun memilih mengalah.Sepuluh menit berlalu, tapi Atlan belum juga tampak be
Sebelumnya Neira berpikir bahwa mengenakan make up pada acara pernikahannya adalah kali pertama dan terakhir. Karena hal itu memang bukan kebiasaannya. Lalu paksaan Frida yang menyuruh dirinya berdandan untuk menghadiri pesta topeng di sekolah membuat sekali lagi pemikirannya salah.Tidak peduli seberapa keras Neira menolak, Frida tetap berhasil membujuknya dan kini berakhir di sebuah salon langganan Frida. Tentu bukan salon pinggir jalan tetapi salon ternama bahkan sering di datangi artis-artis. Neira tahu hal itu berlebihan, tetapi bagi Frida tidak ada yang lebih penting dari sebuah kesempurnaan. Dan polesan make up di wajah Neira menjadi pelengkap gaun yang membalut tubuh gadis itu.Jika sebelumnya Atlan bahkan tidak ingin melihat ke arahnya, kini dialah yang sulit memalingkan wajah dari Neira."Astaga, Neira. Kamu super cantik sekali. Bunda sampai pangling." Frida memperhatikan Neira dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Kalau begini jangankan Atlan, semua o
Sudah pernah dikatakan sebelumnya bahwa Atlan bukanlah tipe cowok yang menyukai keramaian. Apalagi ikut berkumpul bersama orang banyak di sebuah pesta. Keberadaannya di aula sekolah di mana pesta topeng sebagai penutup rangkaian acara perayaan anniversary Pelita Husada diselenggarakan hanya untuk mengawasi Neira.Atlan tidak tahu, kapan naluri ingin melindungi Neira itu muncul. Tapi sebagai seorang suami ia tentu berkewajiban untuk mengetahui dan mengawasi ke mana serta apa yang dilakukan istrinya. Meski dari jarak jauh seperti yang dilakukannya saat ini.Hanya untuk Neira. Jika bukan karena gadis itu, Atlan tidak mungkin mau menghabiskan malamnya dengan menyaksikan orang-orang berdansa.Satu jam sudah berlalu sejak pesta dimulai. Sebelumnya kepala sekolah sudah memberikan penyambutan, serta pidato suka citanya atas usia Pelita Husada yang kini menginjak usia dua puluh lima tahun. Setelah itu barulah para guru-guru memberikan kebebasan kepada siswa-siswi yang da