Share

Bab 88

BAB 88

Menerka-nerka

Sebenarnya jika uang itu sudah berkurang tak masalah bagi Nanda. Tapi ternyata tidak hanya berkurang tapi juga tandas tak tersisa.

"Hutang yang mana lagi, Bu?" tanya Nanda pelan penuh kehati-hatian. Ada rasa tak nyaman menanyakan hal yang dianggapnya bukan ranahnya. Tapi bagaimanapun itu uang bernilai sangat banyak. Yang awalnya Nanda pikir jika dibelikan sapi atau kambing semua bisa mendapatkan hasilnya.

Semua orang terdiam tak ada yang bisa menjelaskan. Tapi Nanda dan juga Wawan hanya bisa menghela nafas dengan berat.

Harus kemana dan bagaimana agar bisa kembali berdiri. Belum lagi orderan dari pak lurah yang sebentar lagi harus sudah selesai. Uang pun sudah ditangan tapi barang belum ada yang selesai.

Nanda dan suami harus extra tenaga dan pikiran memulai usaha lagi dari awal.

Wawan kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih berada di teras depan.

Pergi melihat rumah dan sesekali membersihkan puing-puingnya.

"Mas, Sudah sore. Kita istirahat, besok lagi kita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status