Share

Bab 21. Menegangkan

Om Farhan memang sering begitu, sama seperti papaku. Ia sebelas dua belas memang. Tidak seperti Mas Arlan dan Mas Gerry yang sangat jauh berbeda. Dulu aku pikir mereka satu rahim tapi beda watak, ternyata memang mereka tidak satu ibu makanya sifatnya pun tidak sama.

Aku ambil tas kemudian keluar rumah, berhubung sudah ditunggu jadi aku tidak pamit pada siapa pun. Namun tiba-tiba saja Hesti menghadangku, anak gadis yang akan menikah dalam waktu dekat itu baru bangun tidur.

"Mau ke mana, Mbak? Kok rapi banget, dandanan Mbak kayak orang mau ke kantor?" Hesti jadi bertanya-tanya padaku. Ia menyoroti dari ujung kaki hingga ujung kepala. Mungkin aneh dengan penampilanku yang biasanya memakai celana pendek dan kaos, kini memakai blazer dan celana.

Aku membasahi bibir yang sudah merah, lalu menghadap ke arah Hesti.

"Hes, Mbak mau keluar sebentar, tolong bilang Mama ya nanti," ucapku dengan sopan. Sebab, kata Mas Arlan, Hesti ini adiknya yang paling ia sayang.

"Mbak udah pamit sama Mas Ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Juanis olod Junis
cerita nya asik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status