Share

Bab 63. Titik Terang

"Tenang, Nilam, tenang, jangan panik, jangan emosi, ingat suamimu yang menunggumu untuk diselamatkan," ucapku bicara sendirian sambil mengelus dada seraya menguatkan diri. Sambungan video call sudah dimatikan, Pak Supri sudah selesai tugasnya, saat ini ia harus menunggu di tepi jalan lagi, supaya tahu mobil Mbak Dila pergi ke mana arahnya setelah dari rumah Ryan.

Aku tidak akan bisa berpikir kalau dalam kondisi panik, takkan bisa mengetahui di mana Mas Arlan berada. Ini satu masalah yang menurutku paling menyesakkan hati. Sebab, aku dituntut untuk menyelesaikan sendirian, tidak ada Mas Arlan juga tidak ada papa.

Ponsel genggam masih di tangan, ingin rasanya menghubungi Ryan dan tanya langsung maksudnya apa Mbak Dila masuk ke dalam rumah Ryan? Namun, hati kecil ini bicara untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan.

Aku menghela napas, sesekali meneguk air putih supaya tenang dan mudah berpikir bagaimana tindakan selanjutnya. Pintu kantor ada yang ketuk dari luar, suara Om Farhan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ana💞
semakin rumit ...... tapi bikin aku makin penasaran..
goodnovel comment avatar
🅻︎🅸︎🆉︎_🅰︎
makin pelik tpi makin seru.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status