Share

BAB 18

Pakaian Suamiku di Keranjang Baju Kotor Pembantu

BAB 18

PoV Teguh.

"Kenapa kamu menjadi orang yang tidak berhati seperti ini, Teguh? Kamu mau membunuh Ibumu yang sudah bertaruh nyawa untuk melahirkanmu, setan apa yang sudah masuk ke dalam hatimu?" Ibu berkata dengan pelan, air matanya deras turun membasahi pipinya.

Waktu aku berpisah dengan Suci atau sewaktu Ibu mengetahui aku sudah menikah lagi, Ibu sama sekali tidak merasa sedih atau pun menangis. Apa Ibu benar-benar terluka sekarang? Karena sudah percaya dengan ucapan Marni.

"Puas kamu Teguh? Karena sudah berhasil membuat Ibu menangis!" kata Azka menudingku.

"Sudah, jangan kotori tanganmu untuk memukulnya." Ibu mencegah saat Azka sudah mulai menarik kerah bajuku.

Hatiku mendadak sakit melihat Ibuku yang belum berhenti menangis. Marni sudah membuat Ibu percaya dengan tuduhan yang di lontarkannya padaku.

"Ibu, percaya sama Teguh, Marni itu sudah berbohong dan mem-fitnah Teguh," ucapku sambil bersimpuh dikaki Ibu.

"Menjauhlah Teguh!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status