Share

BAB 33

Sumiwi dan Rani meradang. Mereka begitu geram melihat keangkuhan Alya dan ketidaksopanannya. Rani bahkan nyaris melempar botol air mineral ke arah Alya jika tak ditepis kasar oleh salah seorang tetangga.

"Jangan kasar, Mbak!" sentak ibu itu sembari menepis tangan kanan Rani. Perempuan itu meringis kesakitan.

"Silakan pergi dan jangan pernah membuat onar di sini kalau nggak mau kulaporkan ke polisi!" sentak Nuri ikut andil bicara. Beberapa tetangga mengangguk bersamaan.

Kedua tamu tak diundang itu semakin meradang. Mereka mencak-mencak tak karuan. Saat berjalan tiga langkah menjauhi tenda, panggilan Alya membuat langkah keduanya terhenti. Dua perempuan itu sama-sama membalikkan badan dan menatap lekat Alya.

"Jangan-jangan kalian dalang semua ini," ucap Alya sembari menunjuk beberapa barang yang hancur di sudut halaman.

"Apa maksudmu? Dalang apa?!" sentak Rani kemudian.

"Jangan asal tuduh kalau nggak ada bukti!" sambung Sumiwi dengan sinisnya.

"Kalau sampai aku menemukan bukti jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status