Share

Part 11

"Maksudnya gimana? Pak RT ngomong apa? Siapa yang dapat arisan lima puluh juta?" Ibu menatapku tak mengerti.

Mungkin tak terlalu menyimak apa yang barusan aku sampaikan, atau bahkan sama denganku, tak percaya pada cerita Pak RT soal Zahra yang mampu bayar arisan dalam jumlah besar.

"Zahra, Bu! Makanya Deni juga nggak percaya omongan Pak RT. Duit dari mana buat dia bayar arisan sebanyak itu?" sahutku merendahkan Zahra.

"Zahra? Tunggu ... bisa jadi sih. Bisa aja 'kan kita yang selama ini kecolongan sama sikap lugunya Zahra!

Ternyata istrimu itu banyak uangnya. Istrimu itu 'kan perempuan munafik! Bilang nggak punya uang, padahal bisa ikut arisan ke mana-mana. Heran! Kalau iya, buat apa sih uangnya? Harta nggak punya, rumah juga nggak punya! Buat apa dia ikut arisan!"

"Nggak tahulah, Bu. Rasanya Deni aja masih nggak percaya. Kalau bukan Pak RT yang cerita, mungkin udah Deni tinggal sebelum selesai ngomong," sahutku lagi.

"Kamu nggak minta buktinya? Coba kita temui yuk, Bu RT. Kita tanyai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
mertua muka tembok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status