Share

Akhirnya

Aku tidak langsung percaya begitu saja dengan Pak Candra, tetapi tidak juga mengabaikan.

Jika biasanya aku memberitahu terlebih dahulu pada Pak Arul setiap kali mau datang, kali ini aku diam-diam.

Sengaja kuhentikan motor agak jauh dari halaman rumah kontrakannya. Hingar bingar musik dangdut yang terdengar dari rumah para penghuni kontrakan itu cukup keras.

Aku menghentikan langkah di depan pintu saat mendengar suara Pak Arul yang sedang berbicara dengan seseorang. Mulutku terbuka lebar saat melihat ada Pak Purnama di sana.

Hampir saja aku memekik melihat pemandangan yang tidak lazim itu. Namun, secepatnya aku menutup mulut dengan kedua tangan agar tidak mengeluarkan suara.

Ternyata Pak Purnama dan Pak Arul sedang terlibat obrolan yang menyenangkan dan sungguh di luar dugaan. Dan yang lebih mengejutkan, Pak Purnama memanggil Baron pada Pak Arul.

"Aku tidak bisa menunggu lama lagi, Baron. Cepat kamu bujuk Ines agar menjual rumah itu," kata Pak Purnama seraya mengisap rokoknya.

P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status