Share

Keluargaku

"Kamu sudah tua, Rin. Sudah saatnya untuk mencari pendamping hidup," kata Ambar seraya mengusap tangan Ririn dengan lembut.

Ririn semakin kesal. Dihempaskannya tangan Murni lalu melempar bantal putih yang didekapnya itu ke lantai. "Tua? Astaga, Bu. Usiaku belum ada 30 tahun masa dibilang tua, sih?"

Wanita bergaun sepanjang lutut itu turun dari ranjang lalu berjalan menuju jendela. Pandangan matanya tertuju ke pohon-pohon di sekitar rumahnya yang menghijau. Dari dalam kamarnya yang berada di lantai atas, dia dapat melihat sebuah motor bebek milik Candra yang terparkir di halaman.

Ambar berjalan lalu mendekati Ririn dan ikut menatap ke luar. "Seorang perempuan yang sudah hampir 30 tahun itu sudah termaksud perawan tua. Usia kamu sepantaran dengan Ramzi sedangkan dia sudah punya anak sekarang. Seharusnya kamu juga sudah punya anak, tetapi apa?"

Wanita paruh baya itu meraih pundak Ririn hingga kini keduanya berdiri saling berhadapan lalu menatapnya tajam. "Kamu malah masih asyik menge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status