Share

03 - Kafan Hitam (Part 1)

Tahun 1985

Suara entakkan kaki membangunkan Ujang dari tidurnya. Matanya mengerjap beberapa kali. Tubuhnya masih cukup sakit meski tak separah kemarin. Pria itu memaksakan berdiri, lalu berjalan ke luar kamar.

Ujang menyusuri lorong yang berlawanan dari lorong yang kemarin malam ia lewati. Begitu menemukan sebuah pintu, ia lantas membukanya dan langsung disambut dengan dinginnya udara.

Ujang meraup oksigen dengan rakus. Ia berjalan ke arah depan dengan sesekali menggosok tangan. Satu-satunya cahaya yang menjadi penerangnya hanya sinar bulan purnama dan taburan bintang di langit.

Ujang berhenti saat mendengar suara deru air. Setelah memastikan tempatnya, pria itu menuruni tangga yang terbuat dari tumpukan batu. Ia berpegangan pada kayu sebelum akhirnya tiba di depan pancuran air.

Ujang segera membasahi wajah dan rambutnya dengan air. Rasanya dingin sekali hingga langsung membuat kantuknya menghilang. Pria itu segera mengalihkan pand

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status