Share

03 - Kafan Hitam (Part 2)

Perjalanan Ujang melewati hutan berakhir saat komplotan berhenti di sebuah sungai ketika bulan purnama sudah menggantung di langit. Tubuhnya sudah basah kuyup oleh keringat. Betisnya serasa mau meledak karena terus dipaksa berjalan. Rasa laparnya hanya diganjal dengan rebusan ubi dan pisang yang diberikan komplotan itu tadi siang.

Ujang mencuci wajah dengan air sungai. Ia membasahi rambut untuk mengusir penat. Api tampak lahap menggerus kayu bakar. Begitu ia berdiri, seorang kakek berjenggot putih tiba-tiba muncul dari balik sebuah gubuk. Pria tua itu berjalan dengan tongkat kayu yang memiliki hiasan tengkorak di atasnya. Kalung-kalungnya menjuntai panjang hingga perut.

Serempak, enam orang pria di dekat Ujang membungkuk, sedang pria berikat kepala merah berjalan ke arah kakek berjenggot panjang tadi. Ujang sendiri hanya menatap penuh keheranan. Tiba-tiba saja Engkos mendorong kepalanya hingga membuat tubuhnya agak membungkuk.

“Segera siapkan ritualnya,&rd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status