Share

67

Badru tiba-tiba terlempar ke tempat persembunyiannya tadi. Napasnya memburu seperti baru saja dikejar hewan buas. Jujur, ia belum pernah merasa setakut itu saat menghadapi seseorang. Namun, ia akui bila sensasinya behasil membuatnya kembali merasakan gelora masa muda.

Pemimpin Kalong Hideung itu hendak kembali pesantren, tetapi pukulan di punggungnya membuatnya terjatuh. 

Gelo maneh!” sentak Ki Jalu sembari menancapkan kuat-kuat tongkatnya di samping wajah Badru yang sudah berkalang tanah. “Masih untung kita masih bisa selamat!”

Badru mengepal tangan kuat-kuat. Ia bangun dan tak langsung berhadapan dengan Ki Jalu. Ia lebih dahulu mengusap wajah dan mengecek sesuatu dari kantong belakang. “Pak,” ujarnya dengan raut cemas.

“Segera tinggalkan tempat ini, Badru!” perintah Ki Jalu.

Pesantren yang terlelap kembali terbangun. Suara kentungan yang bersahutan terdengar sangat keras. Bangunan itu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status