Zheep!Tian Lin muncul di samping Yin-Yin dengan wajah rumit. Dia bertanya-tanya pada hatinya sendiri apakah dia benar dalam mengajak Yin-Yin menelusuri Lembah Setan. Namun dia tidak mengatakan apapun mengenai hal ini."Bagaimana, Tuan Muda? Sudah aku selesaikan dengan cepat!" Yin-Yin berkata dengan bangga sehingga membuat Tian Lin semakin tidak berdaya."Kamu memang hebat, Yin-Yin! Tapi saat kita sudah memasuki bagian lebih dalam Lembah Setan, kamu juga harus menghemat energi, karena disana pasti banyak sekali hewan iblis atau monster beast tingkat tinggi yang dapat mengincar serta membahayakan nyawa," ujar Tian Lin memberikan nasehat. Dia tidak ingin membuat Yin-Yin berpongah diri dan puas dengan pencapaian kecil seperti ini."Baik, Tuan Muda! Aku pasti akan lebih berhati-hati dan menghemat energi." jawab Yin-Yin.Keduanya lalu pergi meninggalkan tempat itu dan memasuki bagian lebih dalam dari Lembah Setan setelah mengambil sumber daya yang di jaga oleh ular piton raksasa tingkat 9.
Tian Lin melebarkan matanya saat sosok pemuda jelmaan dari hewan iblis harimau putih melesat dengan kecepatan tinggi dan akan mencakarnya. Dia segera membuat pertahanan tingkat tinggi dan melapisi seluruh tubuhnya menggunakan energi Qi secara maksimal.Disisi lain, Yin-Yin yang merasa begitu lemah dan sama sekali tidak berguna, dia langsung mengeluarkan sebuah lencana dari dalam cincin penyimpanan dan mengalirkan energi Qi lalu menghilang dari tempat itu. Ya, Yin-Yin kembali masuk ke dalam dunia jiwa. Dia sebelumnya juga telah mendapatkan pesan telepati dari Tian Lin yang menyuruhnya untuk pergi.Boommm...Ledakan sangat besar segera terjadi saat cakar dari sosok pemuda jelmaan hewan iblis harimau putih mengenai pertahanan yang dibuat oleh Tian Lin. Sosok itu mengerutkan keningnya karena pertahanan yang dibuat oleh manusia Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir ternyata cukup kuat sehingga dia gagal untuk membunuhnya.Bam! Bam! Bam!Meskipun Tian Lin berhasil selamat jadi serangan cakar soso
Wush...Tian Lin terus terbang dengan kecepatan tinggi menuju goa tempat Tian Zhao berada. Setelah sampai, dia langsung menghampiri Tian Zhao dan menangkap pergelangan tangan kakaknya. Tian Zhao tidak tahu mengapa adiknya ini berbuat demikian. Dia ingin bertanya, namun mengurungkannya karena melihat pakaian yang dikenakan adiknya begitu kotor layaknya orang yang baru saja bertarung. Terlebih dari ekspresi wajah yang ditampilkan, Tian Zhao tahu bahwa adiknya sedang dalam kondisi cemas. Oleh karena itu, dia hanya diam dan mengikuti saja tanpa berbicara.Zhuuung!Saat Tian Zhao sedang dalam kebingungannya, tiba-tiba sebuah pusaran angin berwarna putih keemasan muncul tepat dihadapan mereka berdua. Selain itu, dia juga merasakan aura yang sangat ganas sedang menuju ketempatnya berada dengan disertai niat membunuh yang begitu pekat.Zheep!Tian Lin dan Tian Zhao masuk ke dalam pusaran angin itu lalu menghilang bersamaan dengan semakin mendekatnya aura ganas itu.Boommm...Goa tempat persem
Tian Lin melirik ke arah kakaknya dan melihat hidung dari Tian Zhao berkemuk-kemut seperti sedang menahan sesuatu. Ketika dia mengalihkan pandangan ke arah mata Tian Zhao, retinanya tidak pernah lepas dari satu tujuan yang tidak lain adalah gunung kembar memiliki Yin-Yin. Wajah Tian Lin seketika berkedut dan menjadi buruk karena ternyata kakak satunya ini sangatlah mesum sekali."Ehemmm!" Tian Lin sengaja berdehem dengan keras sehingga Tian Zhao pun tersadar dan merasa tertangkap basah. Sedangkan untuk Yin-Yin, dia justru kebingungan dan tidak tahu maksud dari deheman itu. Tian Zhao langsung mengalihkan pandangannya ke orang lain dengan wajah yang sedikit memerah karena menahan rasa malu."Baiklah kakak, perkenalkan ini adalah Yin-Yin. Pengurus bagian administrasi dan perpustakaan Gerbang Langit Ling sekaligus tetua termuda!" kata Tian Lin memperkenalkan Yin-Yin."Oh.. Salam nona Yin-Yin! Aku Tian Zhao, kakak si bocah bau ini!" ujar Tian Zhao dengan bersemangat dan menangkupkan kedua
Zheep!Tian Lin yang menghilang membuat Tian Zhao dan Yin-Yin keheranan, khususnya untuk gadis bawel dan super aktif itu. Pasalnya Tian Lin belum pernah memperlihatkan ekspresi wajah seperti itu semenjak dia di rekrut menjadi anggota Gerbang Langit Ling. Keduanya saat ini dalam keadaan yang canggung karena mereka barulah berkenalan dan belum cukup dekat. Terlebih bagi Tian Zhao yang sebelumnya berpikir tidak-tidak mengenai gadis di hadapannya."N-nona Yin, bagaimana jika anda membawaku berjalan-jalan di beberapa tempat agar aku dapat lebih mengenal dunia jiwa ini?" Tian Zhao mencoba memecahkan keheningan mereka."Ah.. Benar sekali anda pangeran mahkota! Mari ikuti aku!" jawab Yin-Yin lalu berdiri memimpin jalan.Keduanya pergi meninggalkan Istana Ling dan mengunjungi beberapa tempat yang ada di dalam dunia jiwa, seperti kebun buah-buahan abadi, aula kultivasi, danau jinshen, perpustakaan dan lain sebagainya. Keduanya terus mengobrol di dalam perjalanan dan mereka pun tampak lebih akra
Tian Lin terbangun saat matahari di dunia jiwa telah condong ke arah barat. Matanya terasa sedikit lengket akibat air mata yang terus mengalir bahkan pada saat dirinya tertidur. Ini membuktikan betapa lemah dan rapuhnya dia dalam hal kerinduan.Tian Lin menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghempaskannya dengan cara kasar. Dia ingin kembali lagi dalam mode tenangnya, makanya dia melakukan hal seperti ini. Setelah beberapa menit, hati Tian Lin pun telah menjadi tenang dan dia berniat untuk langsung keluar dari dalam dunia jiwa.Zhuuung!Gerbang keluar dunia jiwa segera tercipta saat Tian Lin membuat gerakan segel tangan yang sangat ringan serta melambaikannya. Tian Lin melangkahkan kakinya dengan tenang, namun kewaspadaannya dia pasang secara maksimal.Memang Tian Lin telah selamat dari kejaran pemuda jelmaan hewan iblis harimau putih dan menghilangkan jejak keberadaannya. Setelah dia memasuki gerbang keluar dunia jiwa maka dia akan keluar lagi di tempat terakhir dia menghilang. Bukan m
"Hei, kau semut lemah! Minggir! Tuan Muda Ban Chi mau lewat!" suara bernada arogan dari sebuah rombongan kereta kuda terdengar dari arah belakang Tian Lin.Semua orang yang sedang berlalu-lalang segera menolehkan pandangan mereka ke arah sumber suara. Setelah itu mereka semua langsung memberikan jalan untuk rombongan tersebut. Mereka semua telah mengetahui siapa Tuan Muda yang disebutkan oleh salah satu pengawal.Ban Chi merupakan seorang Tuan Muda dari klan bangsawan tingkat 2 di Kota Handong sekaligus putra bungsu dari Patriark Ban itu sendiri. Dia memiliki sikap yang sangat bengis dan tidak kenal ampun sama sekali. Dia selalu membawa-bawa nama Klan Ban jika untuk menaklukkan seseorang yang lebih kuat. Klan Ban sendiri merupakan klan yang cukup disegani karena di rumorkan memiliki dua orang leluhur yang telah mencapai kultivasi Ranah Master Tahap Menengah. Dari hal ini saja tentu tidak ada seorang pun dari rakyat biasa yang berani menyinggung mereka.Ya, tentu saja Tian Lin seorang
Setelah kepergian dari Tian Lin, orang-orang yang bersembunyi itu akhirnya mulai keluar satu persatu dan berjalan mendekati Tuan Muda Ban Chi dan mayat tanpa kepala milik pelayannya. Meskipun mereka semua juga membenci sosok seperti Tuan Muda Ban Chi, namun mereka juga tidak bisa membiarkan pemuda yang sudah pingsan ini tergeletak di tengah-tengah jalan. Jika dibiarkan begitu saja dan tidak diberikan pertolongan pertama, mungkin tidak lama lagi dia akan segera tewas.Ya, setidaknya supaya tidak mengganggu jalan bagi orang lewat, mereka harus memindahkan tubuh sampah itu ke pinggir jalan. Akan tetapi salah satu diantara mereka ada yang mengatakan bahwa semua orang yang ada di tempat ini yang melihat kejadian dibantainya 4 pengawal sekaligus terlukanya Tuan Muda Ban Chi, maka mereka semua akan dihukum mati oleh Klan Ban tanpa terkecuali. Dia menyarankan untuk memulangkan Tuan Muda Ban Chi serta mayat pengawalnya ke Klan Ban selalu menjelaskan kronologi kejadian yang ada dengan terbuka.