Zheep!Tian Lin yang menghilang membuat Tian Zhao dan Yin-Yin keheranan, khususnya untuk gadis bawel dan super aktif itu. Pasalnya Tian Lin belum pernah memperlihatkan ekspresi wajah seperti itu semenjak dia di rekrut menjadi anggota Gerbang Langit Ling. Keduanya saat ini dalam keadaan yang canggung karena mereka barulah berkenalan dan belum cukup dekat. Terlebih bagi Tian Zhao yang sebelumnya berpikir tidak-tidak mengenai gadis di hadapannya."N-nona Yin, bagaimana jika anda membawaku berjalan-jalan di beberapa tempat agar aku dapat lebih mengenal dunia jiwa ini?" Tian Zhao mencoba memecahkan keheningan mereka."Ah.. Benar sekali anda pangeran mahkota! Mari ikuti aku!" jawab Yin-Yin lalu berdiri memimpin jalan.Keduanya pergi meninggalkan Istana Ling dan mengunjungi beberapa tempat yang ada di dalam dunia jiwa, seperti kebun buah-buahan abadi, aula kultivasi, danau jinshen, perpustakaan dan lain sebagainya. Keduanya terus mengobrol di dalam perjalanan dan mereka pun tampak lebih akra
Tian Lin terbangun saat matahari di dunia jiwa telah condong ke arah barat. Matanya terasa sedikit lengket akibat air mata yang terus mengalir bahkan pada saat dirinya tertidur. Ini membuktikan betapa lemah dan rapuhnya dia dalam hal kerinduan.Tian Lin menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghempaskannya dengan cara kasar. Dia ingin kembali lagi dalam mode tenangnya, makanya dia melakukan hal seperti ini. Setelah beberapa menit, hati Tian Lin pun telah menjadi tenang dan dia berniat untuk langsung keluar dari dalam dunia jiwa.Zhuuung!Gerbang keluar dunia jiwa segera tercipta saat Tian Lin membuat gerakan segel tangan yang sangat ringan serta melambaikannya. Tian Lin melangkahkan kakinya dengan tenang, namun kewaspadaannya dia pasang secara maksimal.Memang Tian Lin telah selamat dari kejaran pemuda jelmaan hewan iblis harimau putih dan menghilangkan jejak keberadaannya. Setelah dia memasuki gerbang keluar dunia jiwa maka dia akan keluar lagi di tempat terakhir dia menghilang. Bukan m
"Hei, kau semut lemah! Minggir! Tuan Muda Ban Chi mau lewat!" suara bernada arogan dari sebuah rombongan kereta kuda terdengar dari arah belakang Tian Lin.Semua orang yang sedang berlalu-lalang segera menolehkan pandangan mereka ke arah sumber suara. Setelah itu mereka semua langsung memberikan jalan untuk rombongan tersebut. Mereka semua telah mengetahui siapa Tuan Muda yang disebutkan oleh salah satu pengawal.Ban Chi merupakan seorang Tuan Muda dari klan bangsawan tingkat 2 di Kota Handong sekaligus putra bungsu dari Patriark Ban itu sendiri. Dia memiliki sikap yang sangat bengis dan tidak kenal ampun sama sekali. Dia selalu membawa-bawa nama Klan Ban jika untuk menaklukkan seseorang yang lebih kuat. Klan Ban sendiri merupakan klan yang cukup disegani karena di rumorkan memiliki dua orang leluhur yang telah mencapai kultivasi Ranah Master Tahap Menengah. Dari hal ini saja tentu tidak ada seorang pun dari rakyat biasa yang berani menyinggung mereka.Ya, tentu saja Tian Lin seorang
Setelah kepergian dari Tian Lin, orang-orang yang bersembunyi itu akhirnya mulai keluar satu persatu dan berjalan mendekati Tuan Muda Ban Chi dan mayat tanpa kepala milik pelayannya. Meskipun mereka semua juga membenci sosok seperti Tuan Muda Ban Chi, namun mereka juga tidak bisa membiarkan pemuda yang sudah pingsan ini tergeletak di tengah-tengah jalan. Jika dibiarkan begitu saja dan tidak diberikan pertolongan pertama, mungkin tidak lama lagi dia akan segera tewas.Ya, setidaknya supaya tidak mengganggu jalan bagi orang lewat, mereka harus memindahkan tubuh sampah itu ke pinggir jalan. Akan tetapi salah satu diantara mereka ada yang mengatakan bahwa semua orang yang ada di tempat ini yang melihat kejadian dibantainya 4 pengawal sekaligus terlukanya Tuan Muda Ban Chi, maka mereka semua akan dihukum mati oleh Klan Ban tanpa terkecuali. Dia menyarankan untuk memulangkan Tuan Muda Ban Chi serta mayat pengawalnya ke Klan Ban selalu menjelaskan kronologi kejadian yang ada dengan terbuka.
7 belati terbang yang Tian Lin hendak lelang merupakan senjata pusaka buatannya sendiri. Saat itu dia menempanya saat berada di Alam Tingkat Rendah dan dibantu oleh kedua saudaranya, Long Yuan dan Wei Hun. Mata Manajer Dake terus terpaku kepada ke-tujuh senjata itu. Dia tidak menyangka akan dapat melihat senjata yang begitu menakjubkan dalam hidupnya."Tuan Muda, ini adalah Senjata Tingkat Puncak yang bahkan rumornya di Alam Dewa juga sangatlah langka! Ya, meskipun ada senjata dengan tingkat lebih tinggi lagi yaitu Senjata Pusaka Tingkat Dewa," kata Manajer Dake memuji dengan tulus. Jika sampai senjata ini benar-benar akan di lelang, maka pasti akan ada banyak sekali kultivator yang memperebutkannya, bahkan mungkin pemimpin dari Paviliun Dagang Pusat yang ada di Benua Tengah akan ikut serta.Masih ada waktu bagi orang-orang untuk datang di Benua Barat atau lebih tepatnya di Kota Handong ini untuk mengikuti acara lelang, karena di hampir semua kota yang ada di alam menengah pasti memil
Tian Lin pun check in di penginapan yang memiliki nama ambigu itu dan memilih kamar istimewa karena dia benar-benar ingin beristirahat. Setelah selesai untuk administrasinya, dia langsung digiring oleh salah satu pelayan cantik menuju ke kamarnya.Penginapan Burungmu ini memiliki ratusan kamar dan puluhan kamar VIP. Lantainya saja menjulang cukup tinggi yaitu hingga lantai 7 dan ruangan yang dituju oleh Tian Lin berada di lantai tersebut."Silakan masuk dan selamat beristirahat, Tuan Muda! Untuk makanan akan kami sediakan tiga kali dalam sehari serta jika Tuan Muda memiliki beberapa permintaan maka jangan ragu untuk memanggil pelayan." ucap pelayan itu dengan ramahnya dan memberikan sebuah batu komunikasi yang khusus digunakan oleh Penginapan Burungmu.Ini cukuplah unik karena Tian Lin baru kali ini menjumpai ada fasilitas sedemikian rupa. Dia bertanya-tanya apa nggak mungkin di kota-kota besar lainnya yang ada di Benua Tengah akan memiliki pelayanan yang sama. Hal seperti ini sangat w
"Ada apa, saudara Wei?" tanya Feng Lanse'er penasaran.Wei Hun tidak menjawabnya. Dia kemudian mengeluarkan sebilah pedang dengan warna yang beragam kepada semua orang di ruangan tersebut."Kalian tahu maksudku sekarang?" tanya Wei Hun."A-apakah.." seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Zhuge Ruxu tidak bisa melanjutkan kata-katanya."Benar! Tuan Muda kita lah yang telah membuat kegemparan di seluruh alam menengah ini! Hahaha.." ujar Wei Hun sembari tertawa sangat keras karena dia saat ini sedang dalam suasana yang sangat bahagia karena saudara sekaligus Tuan Mudanya telah ditemukan titik koordinatnya. Dia mengingat masa-masa saat masih berada di Alam Tingkat Rendah, saudaranya itu juga pernah membuat kegemparan yang sama."Oiya, kalian tidak perlu datang ke benua Barat. Biarkan cacing biru itu yang mengurus dan membawa Tuan Muda kita!" lanjut Wei Hun.Semua orang yang yang ada di tempat itu juga merasakan hati mereka berbunga-bunga dan sangat bahagia. Setelah sekian lama merek
Long Yuan terus berdiri untuk mengantri. Meski saat ini dia sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan saudaranya, namun karena adat serta tata krama yang diajarkan oleh Istana Suci, dia tidak berani untuk menyerobot antrian. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya gilirannya pun telah tiba. Long Yuan diminta untuk mengeluarkan tanda pengenal yang merupakan sebuah lencana.Saat dia memperlihatkan lencana giok ungu berlambangkan sebuah istana, para prajurit penjaga gerbang itu segera menangkupkan kedua tangan untuk menunjukkan rasa hormat. Mereka tentu mengenali rencana tersebut dan orang yang memilikinya adalah salah satu dari petinggi Istana Suci dari Benua Tengah."Mengapa Tuan tidak mengatakan sejak awal jika Tuan berasal dari Istana Suci? Tuan tidak perlu mengantri untuk masuk kota," ucap prajurit dengan nada tidak enak."Tidak perlu berlebihan! Istana Suci tidak mengajarkan akan membeda-bedakan pangkat dan kekuatan!" kata Long Yuan dengan nada acuh tak acuh. Dia kemudian member