Acara makan-makan di ruangan khusus Restoran Pasti Kenyang berjalan dengan sangat singkat meskipun sebelumnya meja di depan kedua pemuda itu sangat penuh dengan hidangan. Hal itu tentu karena Long Yuan yang memakannya seperti orang kelaparan yang tidak pernah makan ribuan tahun saja. Dia melahap semuanya dengan sangat cepat seolah perutnya adalah lautan yang tak bertepi. Sungguh, saudara yang sangat unik bagi Tian Lin!"Heeeeeeek!""Aaaiihh.. Akhirnya kenyang juga perutku! Restoran ini benar-benar sangat cocok dengan namanya!" seru Long Yuan sembari mengelus-elus perutnya yang membuncit setelah bersendawa sangat panjang dan menjijikkan. Dia sangat puas dengan kelezatan hidangan yang disajikan oleh Restoran Pasti Kenyang. Sedangkan untuk Tian Lin, dia yang sudah terbiasa dengan tingkah cacing biru sialan itu semenjak berada di Alam Tingkat Rendah hanya menggelengkan sedikit kepalanya. Dia sudah tidak memperdulikan atau terkejut lagi dengan hal-hal semacam itu dari saudara cacingnya.**
Tian Lin tersenyum lebar saat Long Yuan menerima tantangannya. Dia sudah tidak sabar lagi bagaimana reaksinya nanti saat si cacing biru sialan ini melakukannya. Mungkin nanti akan menjadi sejarah baru yang tercatat."Tentu saja menuju Gunung Gongmu! Tapi kita akan melakukannya menggunakan jalur darat, agar mendapatkan sedikit keseruan dan mungkin harta yang ditemukan!" Jawab Tian Lin."Lagipula, aku sama sekali belum pernah menjelajahi Benua Barat ini karena mencoba fokus untuk meningkatkan kekuatan dan mencari anggota untuk aku rekrut ke dalam Gerbang Langit Ling." Lanjutnya."Oh..? Jadi selama ini kau hanya mengerami telurmu saja, bocah? Hahaha.. Sampai kapanpun telur itu tidak akan pernah menetas!" Ujar Long Yuan sembari tertawa terbahak-bahak."Sialan kau, cacing tanah jelek! Bukan seperti itu juga. Baiklah.. Ayo pergi sekarang!" Kata Tian Lin dengan mendengus karena saudaranya selalu mengajaknya bercanda.Tian Lin berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Long Yuan yang
Bhuusshh...Puluhan aura kultivasi dengan yang terkuat berada di ranah Pendekar Berlian Awal Bintang 1 yang berasal dari para prajurit penjaga pintu gerbang Klan Ban segera meledak dengan sangat gila. Tidak hanya sampai di situ saja, niat membunuh juga mereka kerahkan yang menandakan bahwa mereka sangat serius ingin membunuh kedua pemuda lemah yang datang entah dari mana lalu menghina Tuan Muda Ban Chi mereka.Namun mereka di buat terkejut dengan reaksi 2 pemuda itu yang biasa-biasa saja seolah tidak merasakan tekanan sama sekali. Ya, karena memang begitulah adanya! Mana mungkin Tian Lin yang sudah berada di Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir dan Long Yuan yang telah lama ri Ranah Dewa akan di tekan oleh para semut itu? Sungguh, hal itu tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun!"Kalian.. Siapa kalian sebenarnya?" tanya pemimpin prajurit penjaga pintu gerbang Klan Ban dengan mata melotot."Hanya semut ranah Pendekar Berlian Awal Bintang 1 berani berlagak di hadapan Dewa ini? Cari mati!"
Zheep!Sosok pria paruh baya tiba-tiba muncul setelah melesat dengan kecepatan tinggi dari arah langit. Matanya yang tajam menatap ke arah Tian Lin dan Long Yuan dengan tatapan membunuh. Terlebih, saat melihat anggota klannya yang kesemuanya saat ini sedang mengucurkan banyak darah karena telinga mereka terpotong. Jika tatapan mata dapat membunuh, maka Long Yuan pasti sudah mati berpuluh-puluh kali."Apa lihat-lihat? Apa matamu itu ingin ku congkel?" Seru Long Yuan dengan tanpa ada rasa ketakutan sedikitpun. Ya, tidak mungkin Long Yuan akan takut kepada seorang kultivator yang hanya berada di Ranah Kaisar Tahap Menengah saja, sedangkan dirinya telah menjadi Dewa sesungguhnya.Melihat reaksi yang diperlihatkan oleh Long Yuan kepadanya, sosok pria paruh baya yang merupakan Patriark Klan Ban bernama Ban Dung langsung naik pitam dan merasa bahwa pemuda yang kultivasinya hanya berada di ranah Pendekar Platinum Awal Bintang 1 sangatlah arogan dan tidak bisa memandang langit yang begitu luas
Wajah Leluhur Tua Klan Ban semakin terlihat jelek dan urat-urat hitam seperti kawat tampak muncul di dahinya. Saat ini dia adalah kondisi yang sangat marah karena orang yang telah membuat cucunya berubah menjadi sampah tidak berguna dan ingin dia lenyapkan justru datang dengan sendirinya ke pintu gerbang Klan."Kau tidak termaafkan lagi, nak!" teriak Leluhur Tua Klan Ban tubuhnya tampak diselimuti oleh angin yang berputar-putar menandakan bahwa dia pemilik elemen angin. Pria tua itu melesat dengan kecepatan tinggi memberikan tinjuan ke arah Tian Lin.Zheep!Tian Lin yang melihat itu hanya diam di tempatnya karena seberapa cepat pun lesatan Leluhur Tua Klan Ban terlihat begitu lambat di matanya karena perbedaan tingkat kultivasi yang teramat jauh.Tap!Tian Lin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Long Yuan yaitu menangkap lengan dari Leluhur Tua Klan Ban dan angin yang berputar-putar dengan ganas langsung reda seketika itu juga."Aku datang mengunjungi Klan Ban hanya un
"Berhenti!" ujar salah satu orang yang kultivasinya berada di Ranah Setengah Dewa Tahap Menengah menghentikan dua orang pemuda yang hendak pergi meninggalkan Kota Handong. Orang itu tentu saja adalah salah satu bawahan dari Huo Peng yang bertugas untuk menghentikan Tian Lin dan Long Yuan."Katakan apa maumu, siapa kau dan mengapa kau menghentikan jalan kami?" tanya Long Yuan dengan wajah yang sangat terlihat tidak puas. Tatapan matanya juga menjadi sangat tajam saat melihat orang itu memiliki motivasi yang tidak mungkin dimiliki oleh orang-orang dari Benua Barat."Salam, senior Long Yuan! Mohon maaf karena kami menghentikan perjalanan anda, namun kami memiliki sedikit urusan dengan tuan muda yang ada di samping anda. Mohon kerja samanya." jawab bawahan Huo Peng dengan sopan sembari mengeluarkan lencana miliknya."Klan Huo!" ucap Long Yuan dengan lirih namun terdengar begitu mendalam. Tian Lin juga sangat terkejut saat melihat lencana yang dikeluarkan oleh pria muda mendekati baya itu.
Wajah Tetua Keempat dan Kelima langsung menjadi sangat serius saat merasakan ledakan aura yang sangat kuat dari salah satu Petinggi Istana Suci yang begitu bar-bar itu. Keduanya tidak menyangka bahwa kekuatan sosok berjubah biru itu sangatlah mengerikan bahkan hampir menyamai keduanya meskipun masih ada jarak. Akan tetapi mereka juga tidak akan takut karena selain lebih kuat sedikit, keduanya juga menang dalam hal jumlah."Long Yuan! Aku tidak akan memberikan toleransi sedikit pun jika kau mempersulit kami!" Ujar Tetua Keempat dengan wajahnya yang terlihat sangat suram."Lalu apa? Lawan aku satu-satu jika kau berani!" Long Yuan membalasnya dengan sangat sengit.Huo Peng dan para bawahannya yang melihat kemungkinan pertarungan antar Ranah Dewa tidak akan mungkin bisa lagi dihindarkan jika terus tersulut emosi, dia dengan cepat berusaha untuk menghentikannya karena suatu alasan."Tetua Keempat, Tetua Kelima dan senior Long Yuan! Tolong hentikan ini! Tujuan Kami sebenarnya hanya ingin be
Tian Lin dan Long Yuan melesat pergi meninggalkan Kota Handong dengan kecepatan tinggi. Keduanya telah terbang selama delapan hari tanpa berhenti. Meski kekuatan keduanya cukuplah tinggi khususnya untuk Long Yuan, namun mereka masih tetap membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lebih untuk sampai di Gunung Gongmu karena memang jaraknya yang sangat jauh.Saat ini keduanya sedang terbang melewati sebuah hamparan hutan yang cukup lebat dan Tian Lin berniat beristirahat jika menemukan sebuah desa atau pun kota kecil. Tian Lin melakukan itu karena dia selalu di desak oleh Long Yuan agar tidak usah terburu-buru sampai di Gunung Gongmu dan mengisi perutnya terlebih dahulu yang sudah mulai keroncongan. Ini benar-benar aneh bagi seorang kultivator Ranah Dewa sepertinya yang padahal bisa tidak makan dan minum hingga ribuan tahun.Beberapa kali mereka berdua juga telah menjumpai desa-desa dan kota namun selalu melewatinya tanpa berhenti sedikitpun. Long Yuan yang memang sikapnya seperti itu selalu nge