(nb. Ya.. Begitulah perempuan. Jadi jangan heran!)
Sementara Tian Lin dan Lin Hua sedang bermesraan dan peluk-pelukan, pasukan keluarga Lin yang di pimpin langsung oleh para leluhur serta Patriark Lin Kai sedang berjalan menuju ke istana utama. Prajurit yang menuntun mereka meminta kepada pasukan lain yang bukan petinggi klan untuk beristirahat terlebih dahulu di tempat yang di sediakan. Kini hanya tersisa 16 orang saja yang menuju ke aula istana. Mereka 10 Leluhur Lin, Patriark Lin Kai, Tetua Agung Klan Lin dan 4 Tetua Tertinggi Lin.Sesampainya mereka di aula, mereka langsung disambut dengan ramah oleh Kaisar Ye Wei Ru dan para petingginya, termasuk oleh Pangeran Mahkota Ye Langtian. Tatapan semua orang dari Klan Lin langsung terpaku pada satu orang pria yang memakai zirah emas dengan aura kuat dan elemen angin yang selalu berputar-putar di sekitar tubuhnya.Sosok pria berzirah emas itu tampak berdiri dengan begitu hikmat di belakang Yang Mulia Kaisar seolah menjadi pelayan sekaligus pengawal yang sangat kompeten. Leluhur Lin Feng b
Beberapa hari kemudian, ketika seluruh petinggi dari banyak kekuatan yang mendukung Kekaisaran Naga sedang mengadakan rapat, tiba-tiba mereka semua dikejutkan dengan kemunculan dua sosok muda-mudi yang memiliki paras di atas rata-rata atau bahkan bisa dikatakan membuat malu semua kalangan, pasalnya kedua orang ini sangatlah tampan dan cantik sekali layaknya sepasang Dewa dan Dewi. Keduanya tidak lain adalah Tian Lin dan Lin Hua yang hendak memberikan kabar kepada semua orang di dalam aula istana."Salam hormat, semuanya!" Ucap pemuda dan pemudi itu secara serentak sembari menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada semua orang.Patriark Lin Kai yang melihat putrinya datang bersama dengan Tian Lin hanya menggilingkan kepala karena keduanya memang tampak sangat serasi sekali seolah-olah langit memang telah menakdirkan mereka berdua untuk saling berpasangan."Maaf karena telah mengganggu jalannya rapat. Namun kedatangan kami berdua untuk mengabarkan bahwa pasukan dar
Kaisar Ye Wei Ru segera bangkit dari tempat duduk atau singgasananya dan dengan cepat dirinya menghampiri ketiga pria tua itu. Dia kemudian mengangkat badan mereka bertiga dan memintanya untuk tidak berlutut lagi."Tuan Lin, tuan Dongfang dan tuan Lubai, kalian bertiga memang telah berjanji kepada leluhurku serta Yang Mulia Kaisar Dewa Naga Emas untuk melayani Klan Ye dengan sepenuh hati. Namun, kalian tetap saja adalah saudara dari leluhur kami dan itu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun..""Tolong maafkan ucapan komandan Ye Shinji yang telah menyakiti hati kalian. Aku pasti akan memberi peringatan untuknya agar lebih berhati-hati lagi dalam berbicara," kata Kaisar Ye Wei Ru dengan lembut kepada mereka bertiga.Deg!Justru ucapan lembut dari Kaisar semakin membuat hati ketiga orang beserta seluruh keluarganya menjadi semakin bersalah dan tertekan. Ultimatum dari komandan Ye Shinji sudah begitu membekas sehingga menjadikan mereka sadar sesadar-sadarnya jika mereka ini hanyalah s
"Segera siapkan pasukan dan kita akan berperang!" Leluhur Chan Di memberikan perintah. Dia tidak lagi memperdulikan kesepakatan waktu perang karena sesuatu yang direncanakannya telah rusak akibat kedatangan dari orang-orang kekaisaran serta antek-anteknya.Dalam rencana awal Leluhur Tua dari Klan Chan itu ialah dirinya ingin menyebarkan susunan formasi ledakan racun mini pada semua area pertempuran sehingga ketika bertempur mereka tidak perlu terlalu mengerahkan kekuatan mengingat lawan-lawannya telah terkena racun tanpa mereka sadari.Hal yang menjadi kesalahan serta kebodohan dari orang tua itu adalah dirinya mengerahkan pasukan besar secara bersamaan untuk datang ke medan pertempuran. Harusnya, Jika dia ingin melakukan hal licik seperti itu, maka tidak perlu Untuk mengerahkan banyak orang dan hanya menggunakan beberapa saja di antara mereka namun yang memiliki kultivasi tinggi sehingga dengan kecepatan mereka orang-orang itu dapat menyelesaikan tugas dengan rapi dan tidak diketahui
Mu Sang yang merupakan jajaran orang yang sudah mencapai Ranah Setengah Dewa menjadi pimpinan tertinggi pihak aliansi 2 kekuatan raksasa. Dia menggunakan elemen air yang memiliki kandungan racun mengerikan dengan mudah menghabisi lawan-lawannya. Setiap musuh yang terciprat air dari elemennya langsung meleleh karena terkena efek korosif dari kandungan racunnya.Booommm... Booommm..."Aaakkkhh..""Aaakkkhh..""Hahaha.. Ini adalah pembantaian yang sangat indah!" Mu Sang tertawa terbahak-bahak karena merasa begitu senang dengan teriakan demi teriakan memilukan dari orang-orang yang terkena serangannya.Sebagai Ranah Setengah Dewa, dirinya merupakan sosok terkuat yang sama sekali tidak tersentuh karena siapapun yang berani mendekat ke arahnya, maka orang tersebut akan segera diubahnya menjadi cairan menjijikan oleh air racunnya."Serang pemuda itu bersama-sama! Tapi berhati-hatilah terhadap elemen airnya, itu mengandung racun yang sangat mengerikan!" Salah satu pimpinan prajurit dari pihak
Tidak lama setelah kepergiannya, komandan Ye Shinji segera kembali setelah mendapatkan persetujuan dari Kaisar Ye Wei Ru untuk melancarkan pasukan Ranah Dewa."Bagaimana?" Tanya Leluhur Lin Feng."Yang Mulia Kaisar telah setuju. Kita bisa menggerakkan pasukan Ranah Dewa untuk maju," jawab komandan Ye Shinji."Baguslah!" Angguk Leluhur Lin kemudian dia mengangkat tangan dan memberikan pesan telepati kepada para pemimpin kelompok dari Ranah Dewa dalam pasukan pihak kekaisaran. Setelah itu, ribuan pasukan yang memiliki aura Ranah Dewa segera melesat maju dari barisan mereka."Serang!" Teriak salah satu pemuda dengan jubah Sekte Pedang Ilahi yang ditunjuk sebagai pemimpin dari regu Ranah Dewa."Seraaaang!" Semua pasukan Ranah Dewa langsung menyahut dan ikut melesat maju.Diantara orang-orang yang melesat maju ke medan pertempuran adalah Tian Zhao yang langsung terbang ke arah Mu Sang berada. Pemuda yang memakai jubah serba putih itu segera menghadang serangan Pangeran Kelima dari Kekaisar
DUAAARRRRR!Ledakan akibat hantaman dari dua energi pedang dari Chan Yi dan Jianlu Bai terdengar menggelegar dan memekakkan telinga. Ruang di sekitar ledakan itu tampak terkoyak akibat ketajaman dua bilah pedang.Keduanya mundur ratusan langkah untuk menghindari efek ledakan itu karena bagaimanapun mereka masihlah manusia yang kekuatannya belum mencapai puncak dan akan hilang serta tersedot habis oleh ruang yang terkoyak jika sampai tidak menjauh.Senyuman tipis terpancar dari sudut bibir Jianlu Bai karena mungkin pertarungannya dengan Chan Yi kali ini akan sedikit lebih berkesan mengingat kekuatan wanita itu terasa setara dengan dirinya jika di nilai dari kecepatan, ketepatan dan dampak ledakan dua energi pedang."Aku sungguh terkesan denganmu, Yi'er! Tapi tentu saja ini masihlah belum bisa dikatakan sebagai pemanasan!" Kata Jianlu Bai sembari mengaktifkan Jiwa Pedang miliknya yang meski masih berada di tingkatan pemula."Ugh!" Mau tidak mau Chan Yi sedikit tertekan karena dalam hal
"Hahaha.. Tidak ada yang mustahil di dunia ini jika diri kita berusaha apalagi hanya suatu yang terlihat seperti halnya racun milikmu. Dengan pengamatan yang luar biasa, Alkemis pihak kekaisaran dapat membuat pil yang bisa mendetoksifikasi racun-racun yang berasal dari Klan Chan! Dan kau adalah bagian dari mereka!" Pemuda berjubah putih yang tidak lain adalah Tian Zhao berkata dengan senyuman mengejek ke arah Mu Sang yang terkapar di atas tanah."Tidak mungkin! Itu tidak mungkin! Meskipun kalian memiliki beberapa sumber daya yang dapat menetralkan racun seperti dirimu saat itu, tapi mustahil dapat menyediakannya dalam jumlah besar, bahkan sampai membuat pil yang dapat menetralkan racun Klan Chan!" Mu Sang masih saja tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Tian Zhao."Hehehe.. Bukan urusanku untuk percaya atau tidak, tapi yang jelas sudah waktunya bagimu untuk menemui Dewa Kematian!" Kata Tian Zhao sembari tersenyum menyeringai."Tidak! Jangan bunuh aku!" Mu Sang memundurkan tubuh