Share

97. Tempat yang dituju

"Kau benar-benar ingin mati di sini?!" Zur Allran tersenyum lebar, tapi senyumannya dengan cepat hilang saat melihat kristal darah di dada Akara meleleh. Bekas lukanya telah tertutup seperti sebelumnya?!

Akara langsung menarik kuat jubah hitamnya yang telah rusak hingga terlepas, seketika jubah lain sudah terpasang di tubuhnya. Senyum penuh kepercayaan diri merekah di bibir, sambil memainkan pedang kayunya.

"Kemarilah!"

Jlar!... Petir merambat dari tubuhnya ke segala arah, tertahan beberapa saat bagaikan lukisan di udara. Mereka ingin melesat saat sambaran petir menghilang, tapi segera menoleh ke sisi yang sama. Hamparan gurun tandus.

Suara tenggorokan reptil terdengar begitu keras, membuat Akara teringat kejadian sebelumnya. Tangan yang menenteng pedang gemetar, disusul auranya yang tertutup. Meskipun demikian, petir yang menari-nari di gelapnya awan tak kunjung sirna.

"Cepat sembunyi! Sembunyikan energi kalian juga!" Zur Ashah langsung melompat turun pada deretan tembok reruntu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status