"En.. Aku mengatakan kalau ada tamu yang akan datang lalu adik menjawab tidak. Jadi, aku kembali kesini lagi karena tidak mau memaksa adik untuk datang." Mendengar jawaban dari adik kelimanya, senyuman dari pangeran mahkota menjadi aneh, bagaimana bisa adik perempuannya akan tahu kalau pangeran kerajaan Chen akan datang kesini bila adiknya hanya tahu kalau itu adalah tamu? Cara adik kelimanya memberikan informasi benar-benar membuat orang lain salah paham."Ayolah, seharusnya kamu bilang kalau yang datang itu pangeran ketiga. Dengan seperti itu dia pasti akan keluar langsung. Kenapa malah bilang hanya tamu yang datang? Adikku yang bodoh," tegur pangeran mahkota kepada adik kelimanya."Ah! Kalau begitu aku telah salah begitu kak? Baiklah, aku akan memanggilnya kembali," pangeran kelima segera putar balik dan langsung kembali untuk memanggil putri Du. "Huf.. sudahlah! Biar aku saja yang menyambut mereka," ucap Pangeran mahkota berjalan keluar dari rumah itu. Saat dia keluar, Long Chen
Ditambah dengan kekuatan Long Chen sendiri yang bahkan dia tidak tahu batasnya itu, hanya orang bodoh yang berani melawan kerajaan Chen tanpa ahli seperti Long Chen sebagai tangan kanan. "Kerajaan Chen, sampai mana kalian akan tumbuh? Aku ingin melihatnya sendiri," ucap pangeran mahkota yang entah kenapa tidak seperti dirinya di depan orang lain. Long Chen yang berjalan dengan pangeran mahkota tiba-tiba terkejut saat kembali dan menemukan seorang wanita dengan pedang tergantung di pinggangnya menunggu mereka di depan gerbang. Tatapan wanita itu tampak kesal saat melihat kakak pertamanya, Long Chen segera mengambil langkah mundur saat melihat wanita yang tidak lain adalah tunangan dari kakak pertamanya itu."Kenapa dia ada disini?" Tanya pangeran kepada penjaga yang berdiri di sampingnya."En, aku tidak tahu pangeran. Tapi dia tiba-tiba datang ke istana mencari ratu lalu..Lalu… dia mencari mu dan saat dua penjaga aula memberitahu kalau kamu pergi dengan pangeran ketiga, dia memutuska
"Tidak…! Tolong aku, sakit! Tolong lepaskan aku!" Teriak seorang pria yang di rantai. Pria itu sudah bukan lagi seperti manusia, wajahnya, tangan, kaki serta tubuhnya bukan lagi manusia karena sudah membesar seperti balon. Di sebelah pria itu ada lagi sosok wanita yang kaki serta tangannya diikat dengan keadaan di tarik dan tubuh telanjang. Wanita itu tampak tidak ada ekspresi, mata yang hanya melihat ke langit-langit membuktikan kalau dia telah disiksa hingga tidak lagi dapat mengekspresikan rasa sakit yang dialaminya. Perut wanita itu juga tampak besar seperti sedang hamil, iya memang benar dia hamil dan anak dari dalam perutnya itu juga bukan anak manusia."Ahhh! Tidak! Tolong aku, aku tidak ingin mati, tolong! Ahhhhh!"BOOOOM…."Sial…Sial..! Bagaimana bisa gagal lagi?' tanya sosok pria dengan wajah menyeramkan dan memiliki satu tanduk di keningnya. Dia kesal dengan percobaannya gagal lagi, percobaannya yang entah keberapa masih meledak seperti percobaan sebelumnya. Tapi ada sediki
Mereka setuju, apa yang sekarang di depan mereka agak berbahaya daripada bentuk manusia iblis tersebut. Sekarang mereka harus mundur dan menunggu penguasa gerbang ketujuh datang untuk membantu mereka menghadapi iblis yang bertubuh besar ini."Mati kalian istana langit!" Teriak sang iblis dengan marah memukul ke arah pasukan istana langit.BOOMMM."Hei, tempat ini mungkin akan hancur jika dia memukulnya sekali lagi. Mari pergi saja dari sini," "Baik!"Semua assassin dari istana langit menghilang dengan cepat, saat pria besar melihat kalau istana langit telah menghilang. Dia sangat marah dan ingin mengejar mereka lagi tapi dia gagal karena tidak ada satupun qi atau jejak dari istana langit yang tertinggal."Arggggg!!! Istana langit, Yang Lin!!!!" Teriak raksasa itu dengan marah. Tampak dia sangat mengenal nama Yang Lin membuatnya jelas tahu siapa pria dari istana langit tersebut. "Aku pasti akan membunuhmu! Pasti!" Teriak pria iblis dengan marah mengingat Yang Lin.Swissh…Tidak jauh
Long Chen berhasil pergi sendiri tanpa ada kakaknya yang pergi, meski Long chen dekat dengan tunangan kakaknya itu tapi dirinya tidak ingin terlalu dekat. Karena kakaknya bisa dikatakan sedikit berbahaya tentu dalam artian terlalu menyayanginya. Long Chen berjalan ke taman dimana ia melihat sosok dua wanita tengah mengobrol bersama, satunya yang wajah serba tertutup tidak dapat melihat bagaimana bentuk wajahnya. Sedangkan yang lain adalah kakak dalam hati Long Chen sendiri, yang merawat serta membesarkannya penuh dengan kasih sayang.“Oh! Dia datang, lihatlah pria tampan yang dikelilingi oleh banyak wanita. Ah!! Sungguh pria tampan yang sangat diidamkan oleh wanita, membuat kakaknya sangat iri dengan calon adik iparku nanti,” Ucap Putri Chen yang jelas sedang merencanakan sesuatu dalam pikirannya. Long Chen telah menebak apa yang ingin dilakukan kakaknya tapi dia hanya bisa berpura-pura tidak tahu maksud dari perkataan dari kakaknya tersebut.“Apa maksud perkataan kakak itu? Aku ini h
"Bagaimana Nona Li? Apa kamu mau menikah dengan anakku?" Putri Chen dengan penuh senyuman menatap Li Wei. Dia tentu sangat berharap Li Wei dapat menjadi wanita adiknya karena menurut putri Chen sendiri, Li Wei meski tampak terlihat baik-baik tapi hatinya tidak sebaik keadaan yang dialami oleh Li Wei sekarang. Tentu itu hanya karena mereka berdua sesama wanita yang membuat putri Chen merasakan semuanya dari Li Wei. "Aku tidak keberatan," jawab Li Wei dengan suara kecil tapi keduanya masih mendengar apa yang dikatakan oleh wanita tersebut dengan jelas. “Benarkah? Apa Nona Li benar-benar setuju dengan perkataanku? Apa benar?” Tanya Putri Chen secara langsung memegang kedua tangan Li Wei dengan mata berkilau melihatnya. “Em, Iya aku setuju selama pangeran Chen tidak keberatan menerima wanita sepertiku,” Jawab Li Wei lagi dengan kepala tertunduk tapi matanya jelas melihat ke Long Chen. Long Chen benar-benar tidak mengerti wanita, baru saja ia berpikir kalau Li Wei tidak menginginkan
“Bagaimana mungkin?” Long Chen yang memeriksa tubuh Chen An begitu terkejut sampai tubuhnya gemetar tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya. Dan Long Chen berteriak cukup keras sehingga membuat tiga gadis yang sedang mengobrol terkejut juga. Tiga gadis itu beranjak dari kursi mereka dan mendekati Long Chen dengan cemas. “Long’er, ada apa? Kenapa kamu berteriak?” Tanya Chen Mei menyentuh tangan Long Chen yang gemetar. Long Chen segera kembali sadar dan tangannya yang ada di kepala Chen An langsung di lepas oleh Long Chen, Chen An juga bangun dan menatap Long Chen dengan curiga. “Itu.. Kakak, kamu juga segera duduk. Aku ingin memastikan sesuatu juga darimu. Cepat!” long Chen tidak peduli dengan kesopan lagi dan hanya ingin membuktikan apa yang dilihat olehnya benar atau salah. Jika itu benar, maka Long Chen segera ingin bicara dengan ibunya langsung empat mata tanpa menunggu nanti malam atau ayahnya bangun. Ini karena berhubungan dengan nasib keluarga Chen dan seluruh kerajaan
Segera, setelah Long Chen mengirim semua teknik yang cocok untuk keduanya berkultivasi. Long Chen menyuruh dua gadis lain untuk mundur dan duduk kembali sambil menunggu keduanya bangun dari pelatihan mereka. Tentu agar tidak ada kegaduhan Long Chen memasang formasi kecil di sekitar keduanya yang membuat tidak ada satupun qi atau hal lain keluar dari mereka berdua. Long Chen yang duduk tampak menikmati teh di depannya, ia sudah bisa bersantai untuk sementara waktu sebelum besok kembali dan melihat apalagi yang terjadi di dunia cahaya. Dan tentu malamnya ia juga ingin bicara dengan ibunya, jika tebakan Long Chen benar maka ibunya bukan manusia dari dunia cahaya. Dan pantas saat itu roh dunia malah memilih ayah dibanding ibunya sendiri yang bukan berasal dari dunia cahaya. “Nah, adik kecil. Apa kakak bisa berlatih juga?” Tanya Yang Yan tiba-tiba pada Long Chen dengan tatapan yang berharap. Long Chen yang melihat tatapan Yang Yan berpikir dengan baik, Yang Yan sedikit istimewa dari wanit