Share

Ngidam Tengah Malam

“Ans, Ans.” Aruna menggoyang-goyangkan lengan Ansel agar suaminya itu bangun.

Ansel mencoba membuka mata meski terasa sangat berat. Sayup-sayup dia melihat Aruna yang sudah menatapnya.

“Ada apa, hm? Lapar?” tanya Ansel dengan suara berat. Dia mencoba mengumpulkan kesadarannya.

Aruna memanyunkan bibir sambil mengangguk-angguk.

Ansel menutup mulutnya yang menguap lebar, lantas bangun agar bisa sepenuhnya sadar.

“Mau makan apa? Biar aku masakan,” ucap Ansel siap turun dari ranjang.

“Aku tidak mau masakanmu,” balas Aruna lantas bangun dan duduk menatap Ansel.

Ansel mengerutkan alis mendengar balasan Aruna.

“Lalu mau masakan siapa?” tanya Ansel sambil menengok ke jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah satu malam.

“Aku mau makan nasi goreng yang dipinggir jalan itu, yang di tenda gitu, Ans. Kayaknya enak,” jawab Aruna.

“Ini jam setengah satu malam, Runa. Kalau kamu masuk angin karena keluar malam-malam bagaimana? Aku buatin saja, ya.” Ansel mencoba bernegosiasi.

“Ga mau, aku maun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
wardah
pengorbanan ans demi calon buah hati mu ,,yg sabar itu kn juga mau mu
goodnovel comment avatar
Voni Oktavia93
untung nasi goreng yang pangkalan belum ngidam yang aneh² tu
goodnovel comment avatar
Adeena
untung cuma nasi goreng yg mangkal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status